Gridhot.ID -Virus corona yang berasal dari China memberi dampak kecemasan bagi seluruh dunia.
Pasalnya, virus corona yang kini telah menyebar ke beberapa negara masih belum ada vaksinnya.
Kota Wuhan, China yang menjadi tempat awal virus corona muncul pun dalam kondisi mencekam.
Dalam video-video yang beredar di media sosial, terlihat warga Kota Wuhan banyak berjatuhan dan tergeletak di jalanan kota.
Selain China, sejumlah warga di negara Asia dikabarkan banyak yang terjangkit virus corona.
Semakin hari semakin banyak yang dinyatakan positif mengidap virus yang telah merenggut nyawa sekitar 26 orang ini.
Staf medis di Kota Wuhan pun kewalahan dengan banyaknya jumlah pasien yang memiliki gejala virus corona.
Para staf medis ini bekerja tanpa lelah untuk merawat pasien yang tak terbendung jumlahnya.
Sayangnya, tidak semua orang tahu bagaimana menghargai penrjuangan para staf medis tersebut sebagaimana yang terjadi di Shijiazhuang, Hebei.
Baca Juga: 'Jika Aku Tidak Bisa Hidup Lagi, Maka Kalian Semua Akan Mati Bersamaku Juga'
Diwartakan Yahoo TW, seorang netizen Cina membagikan tangkapan layar dari percakapannya dengan seorang teman yang bekerja di rumah sakit.
Staf rumah sakit tersebut tak mendapat izin untuk mengambil liburan selama musim Tahun Baru Imlek ini karena banyaknya pasien yang harus ditangani.
Staf medis tersebut pun menceritakan salah satu pengalaman temannya dengan pasien.
Pasien tersebut menderita demam saat dirawat di rumah sakit, sehingga staf medis dengan ramah memberinya masker agar tidak menular ke pasien lain.
Dia berkata, "Ada banyak orang sakit di rumah sakit. Karena Anda sakit dan sistem kekebalan tubuh Anda lemah sekarang, jadi pakailah masker ini".
Tiba-tiba pasien pria itu histeris saat staf medis perempuan itu memberinya masker.
Pasien tersebut berteriak, "Aku sudah sakit, apa gunanya memakai masker sekarang?".
Seolah tak cukup dengan membentak, pasien tersebut pun bangun, melepas masker dari wajah staf medis dan meludahinya.
Dia kemudian kembali berkata, "Jika aku sudah tidak bisa hidup lagi, maka kalian semua akan mati bersamaku juga!".
Pasien tersebut diduga marah karena kurangnya sumber daya medis.
Staf medis tersebut kemudian menangis untuk pertama kalinya selama ia bekerja di rumah sakit.
Ia pun harus menjalani karantina di rumah sakit setelah kejadian tersebut.
Ia mencoba optimis bahwa pria yang meludahinya hanya menderita demam biasa dan bukan gejala virus corona.
Selain itu, ada juga pos viral yang beredar di Weibo, mengatakan bahwa seorang dokter di Wuhan memiliki pengalaman serupa.
Dokter mengatakan bahwa keluarga pasien marah dan merobek pakaian pelindung dokter.
Mereka bahkan berkata, "Mengapa kamu memakai alat pelindung? Jika aku akan mati maka kita semua akan mati bersama!".
Apa itu virus corona?
Virus ini telah diidentifikasi sebagai jenis coronavirus baru.
Virus corona adalah keluarga besar patogen, yang sebagian besar menyebabkan infeksi pernapasan ringan seperti flu biasa.
Tetapi coronavirus juga bisa mematikan. SARS, atau sindrom pernafasan akut yang parah, disebabkan oleh coronavirus dan menewaskan ratusan orang di China dan Hong Kong pada awal 2000-an.
Apa gejalanya?
Gejalanya biasanya berupa demam, batuk, dan sulit bernapas, tetapi beberapa pasien menderita pneumonia, infeksi yang berpotensi mengancam jiwa yang menyebabkan peradangan kantung udara kecil di paru-paru.
Baca Juga: Mengenal Virus Monkeypox, Penyakit Menular Mematikan yang Sudah Sampai ke Asia Tenggara
Orang yang membawa coronavirus mungkin hanya memiliki gejala ringan, seperti sakit tenggorokan.
Mereka mungkin berasumsi bahwa mereka memiliki flu biasa dan tidak mencari pertolongan medis, para ahli khawatir.
Artikel ini sudah tayang di Suar.ID dengan judul: "'Jika Aku Mati, Kalian Mati Bersamaku!', Jerit Pasien yang Diduga Terjangkit Virus Corona Sebelum Meludahi Staf Medis."
(*)