Pendidikan komando Marinir yang dilaksanakan selama tiga bulan ini memang penuh dengan ujian ketahanan baik mental, fisik maupun intelegensia serta tidak mengenal kompromi.
Ada lima tahapan berat yang harus dilewati untuk dapat menyelesaikan pendidikan guna mendapatkan baret ungu Marinir ini.
Tahap Laut menjadi ujian pertama yang harus dilalui, kemudian beranjak ke Tahap Komando, Tahap Hutan, dan Tahap Gerilya Lawan Gerilya (GLG).
Tahap yang terakhir adalah Tahap Lintas Medan dengan menempuh jarak 300 km dari Banyuwangi menuju Surabaya.
Jarak itu ditempuh dengan berjalan kaki memotong 4 pegunungan di Jawa Timur.
Agar semua siswa komando mampu mengikuti semua latihan yang sangat berat itu, para pelatih menyiapkan dukungan berupa makanan yang cukup memadai.
Tapi jangan dibayangkan menu makanan itu seperti nasi bungkus atau nasi kotak yang dipesan dari rumah makan atau katering tertentu.
Semua menu makanan untuk siswa komando Marinir dimasak oleh para pelatihnya karena semua pasukan Marinir pada umumnya mahir memasak.
Salah satu ketrampilan yang dilatihkan dalam pendidikan komando TNI pada umumnya adalah agar pasukan komando mengenal beragam jenis tanaman dan hewan untuk survival sekaligus cara memasaknya.