Dikutip dari SCMP (30/1/2020), Liang pulang pada 10 malam setelah menjalani hari yang melelahkan di balik kemudinya.
Ia mengaku, keputusannya untuk menjadi relawan karena ia kasihan melihat penderitaan pegawai rumah sakit.
"Video dan foto di dunia maya menunjukkan staf medis bekerja dalam kondisi tragis dan kekurangan pasokan alat pelindung.
Saya merasa sangat sedih melihat gambar-gambar itu," kata Liang.
Dalam sepekan terakhir, Liang telah mengangkut 100 staf medis, mengirim puluhan ribu masker dan ribuan pakaian pelindung ke rumah sakit.
Sejumlah pengemudi secara sukarela mulai bekerja pada jam 5 pagi dan seringkali pulang hingga larut malam.
Mereka tak mempedulikan rekomendasi pihak berwenang untuk tetap tinggal di rumah dan mengambil risiko tertular virus corona karena melakukan kontak dengan para dokter dan pasien.
"Jika disebut tak khawatir terinfeksi virus, itu adalah bohong. Aku khawatir. Tapi, melihat situasi saat ini, rasanya motivasi saya untuk menolong lebih besar dibandingkan kekhawatiran terhadap kesehatanku.Saya juga berharap agar beruntung dan tidak terinfeksi," kata Liang.
Source | : | Tribunjateng.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Nicolaus |
Komentar