Menurut Somsak, terlalu dini untuk menyatakan obat ini dapat diaplikasikan pada semua kasus.
Penggunaan racikan obat flu dan anti-HIV untuk sementara waktu hanya akan digunakan pada pasien dengan kondisi parah.
"Memang ada beberapa negara yang dokter-dokternya mencoba memberikan racikan itu. Kenapa? Kerena ada kesamaan bagaimana dua virus itu berkembang di dalam badan," ujar Rara.
"Prinsip sebagai dokter ketika memutuskan memberi racikan itu, kami melihat bagaimana proses obat bekerja, bagaimana virus menjadi penyakit, dan bagaimana obat itu bisa memutus rantai pengembangan penyakit itu," ia membeberkan.
Kabar terbaru, jumlah korban meninggal akibat wabah virus corona di Cina dilaporkan mencapai jumlah baru, yakni 425 orang.
Kabar itu disampaikan setelah otoritas di Hubei, provinsi di sentral "Negeri Panda" yang menjadi lokasi penyebaran virus, melaporkan adanya 64 kematian baru.
Selain itu, pemerintah setempat juga menyampaikan bahwa terdapat 3.235 kasus infeksi baru virus corona, membuat angkanya menyentuh level 20.400.
Pemerintah Indonesia telah mengevakuasi WNI dari Hubei, khususnya Wuhan, wilayah asal penyebaran virus corona.
Sebanyak 238 WNI yang dievakuasi kini menjalani masa pemantauan dan isolasi di Hanggar Lanud Raden Sadjad, Natuna, Kepulauan Riau, hingga 2 pekan ke depan.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Obat Flu dan HIV Mampu Bunuh Virus Corona? Begini Kata Dokter RSUI"
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Nicolaus |
Komentar