Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Gabungkan Obat Flu dan Anti HIV, Spesialis Paru Asal Thailand Klaim Temukan Resep Pembunuh Virus Corona, Dokter RSUI: Belum Teruji dan Dipatenkan

None - Rabu, 05 Februari 2020 | 07:25
Dokter spesialis paru dari Thailand klaim telah temukan obat untuk menyembuhkan pasiennya yang terserang virus corona.
Kolase Kompas.com

Dokter spesialis paru dari Thailand klaim telah temukan obat untuk menyembuhkan pasiennya yang terserang virus corona.

Gridhot.ID - Virus corona yang berasal dari China memberi dampak kecemasan bagi seluruh dunia.

Menurut BBC, hingga hari ini WHO mengumumkan bahwa virus corona berada di status darurat global.

Situasi ini memicu kepanikan dan ketakutan masal, karena virus ini dianggap mengancam umat manusia di dunia.

Baca Juga: Partainya Selama Ini Tegas Tolak Narkotika, Anggota DPR Fraksi PKS Ini Justru Berikan Usulan Kontroversial Saat Hadiri Rapat Menteri Perdagangan, Minta Pemerintah Untuk Ekspor Ganja

Para ilmuan dan ahli medis pun berlomba-lomba mencari racikan obat untuk menyembuhkan korban yang terjangkit.

Belakangan ini, seorang dokter asal Thailand mengklaim telah menemukan obat penyembuh virus corona.

Hal tersebut disampaikannya usai menangani seorang pasien asal China yang positif terinfeksi virus corona di Thailand.

Baca Juga: Usianya Masih 18 Tahun, Remaja Putri Ini Jadi Dalang Kasus Penculikan dan Perdagangan Bayi, Ditawarkan Lewat Facebook Seharga Rp 2 Juta

Sang pasien dikabarkan sembuh usai diberi racikan obat flu dan anti-HIV.

Kriengsak Atipornwanich, dokter spesialis paru dari Rumah Sakit Rajavithi Thailand berujar, pasien itu langsung negatif virus corona selang 48 jam sejak memakai racikan itu, Minggu (2/2/2020).

Sepekan sebelumnya, Komisi Kesehatan Nasional China pun menetapkan Rumah Sakit Ditan Beijing, Rumah Sakit Youan Beijing, dan Pusat Medis No 5 Rumah Sakit Umum PLA, akan memakai anti-HIV buat menangani pasien virus corona.

Meski begitu, dokter spesialis pulmonologi Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) Raden Rara Diah Handayani menyatakan bahwa kasus-kasus itu bisa saja kondisional.

Baca Juga: Pernah Melalang Buana ke Indonesia, Inilah Sosok Pedofil Australia yang Tak Kalah Bejat dengan Reynard Sinaga, Perkosa Ribuan Anak dan Koleksi Video Pelecehan Seksualnya

Spesialis pulmonologi Rumah Sakit Universitas Indonesia, Depok, Raden Rara Diah Handayani.
(KOMPAS.COM/VITORIO MANTALEAN)

Spesialis pulmonologi Rumah Sakit Universitas Indonesia, Depok, Raden Rara Diah Handayani.

Artinya, kasus-kasus itu bukan berarti obat flu dan anti-HIV dapat dijadikan obat standar guna memberantas virus corona di dalam tubuh.

"Yang sudah punya pasien (corona) dan juga melakukan terapi seperti itu baru sedikit, jadi memang belum bisa dikatakan bahwa itu nanti obatnya. Ini masih dalam proses penelitian," jelas Rara kepada wartawan di sela seminar bertajuk "Fakta Virus Corona dan Influenza" di RSUI Depok, Jawa Barat, Selasa (4/2/2020) siang.

"Jadi kalau antivirusnya betul-betul untuk vaksin (corona), belum ada," imbuh dia.

Baca Juga: 250 WNI Dari China Tiba di Bandara Hang Nadim Batam, Petugas Medis Langsung Lakukan Proses Screening, Disemprot Cairan Disinfektan Sebelum Lanjut Diterbangkan ke Natuna

Pernyataan Rara senada dengan keterangan Direktur Jenderal Departemen Layanan Medis Thailand Somsak Akkslim beberapa saat sejak temuan di Rumah Sakit Rajavithi.

Menurut Somsak, terlalu dini untuk menyatakan obat ini dapat diaplikasikan pada semua kasus. Penggunaan racikan obat flu dan anti-HIV untuk sementara waktu hanya akan digunakan pada pasien dengan kondisi parah.

"Memang ada beberapa negara yang dokter-dokternya mencoba memberikan racikan itu. Kenapa? Kerena ada kesamaan bagaimana dua virus itu berkembang di dalam badan," ujar Rara.

"Prinsip sebagai dokter ketika memutuskan memberi racikan itu, kami melihat bagaimana proses obat bekerja, bagaimana virus menjadi penyakit, dan bagaimana obat itu bisa memutus rantai pengembangan penyakit itu," ia membeberkan.

Baca Juga: Usianya Masih 18 Tahun, Remaja Putri Ini Jadi Dalang Kasus Penculikan dan Perdagangan Bayi, Ditawarkan Lewat Facebook Seharga Rp 2 Juta

Ilustrasi dokter mencari vaksin virus corona.
World of Buzz

Ilustrasi dokter mencari vaksin virus corona.

Kabar terbaru, jumlah korban meninggal akibat wabah virus corona di Cina dilaporkan mencapai jumlah baru, yakni 425 orang.

Kabar itu disampaikan setelah otoritas di Hubei, provinsi di sentral "Negeri Panda" yang menjadi lokasi penyebaran virus, melaporkan adanya 64 kematian baru.

Selain itu, pemerintah setempat juga menyampaikan bahwa terdapat 3.235 kasus infeksi baru virus corona, membuat angkanya menyentuh level 20.400.

Baca Juga: Jengkel Lihat Tingkah Anaknya yang Hiperaktif Ganggu Penumpang Lain, Seorang Ayah Tega Taruh Putranya di Atas Rak Bagasi Kereta hingga Menangis Histeris: Jangan Nakal Ya!

Pemerintah Indonesia telah mengevakuasi WNI dari Hubei, khususnya Wuhan, wilayah asal penyebaran virus corona.

Sebanyak 238 WNI yang dievakuasi kini menjalani masa pemantauan dan isolasi di Hanggar Lanud Raden Sadjad, Natuna, Kepulauan Riau, hingga 2 pekan ke depan.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Obat Flu dan HIV Mampu Bunuh Virus Corona? Begini Kata Dokter RSUI"

Source :Kompas.com

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x