Insiden ini membuat Presiden Petro Poroshenko berniat memberlakukan undang-undang darurat dan bahkan militer Ukraina sudah menyiagakan pasukannya.
Meski demikian, Poroshenko mengatakan, pemberlakukan undang-undang darurat bukan berarti Ukraina dalam situasi perang menghadapi Rusia.
Namun, pertanyaannya, jika kedua negara benar-benar berperang apa yang akan terjadi? Siapa yang akan menang?
Untuk menjawab pertanyaan itu terlebih dahulu harus dibandingkan kekuatan militer kedua negeri bertetangga itu.
Rusia memiliki jumlah personel militer empat kali lipat dibanding Ukraina, memiliki tank dua kali lebih banyak, dan enam kali lipat jumlah pesawat tempur.
Ketidakseimbangan jumlah personel dan peralatan perang ini juga terlihat dari anggaran pertahanan kedua negara.
Pada 2014, Rusia mengucurkan anggaran hingga 78 miliar dolar AS atau lebih dari Rp 1.100 triliun.
Sedangkan di tahun yang sama, Ukraina hanya menyediakan anggaran sebesar 1,6 miliar dolar AS atau setara dengan Rp 23 triliun.