Mengingat banyaknya ancaman yang mengincar jiwa Presiden Soekarno itu, ajudan Presiden, Letkol Sabur, menghadap ke Istana Merdeka untuk menyampaikan laporan bahwa Departemen Pertahanan dan Keamanan berencana membentuk Pasukan Pengawal Istana Presiden (PPIP) yang lebih sempurna.
Tokoh yang ingin membentuk pasukan pengawal Istana Presiden itu adalah Jenderal AH Nasution, tapi Presiden Soekarno ternyata menolaknya.
Sebab, Mangil saat itu sudah membentuk Detasemen Kawal Pribadi (DKP) dan dirasa oleh Presiden Soekarno sudah cukup untuk mengawalnya.
Meskipun demikian, Letkol Sabur tetap mendesak Presiden Soekarno untuk membentuk PPIP hingga akhirnya disetujui.
Presiden Soekarno bahkan menunjuk Letkol Sabur sebagai komandan PPIP dan dipercaya merekrut anggota PPIP yang berasal dari semua angkatan (AU, AD, AL, dan Kepolisian)
PPIP kemudian berganti nama menjadi Cakabirawa dan diresmikan oleh Presiden Soekarno Pada 6 Juni 1962.
Sabur yang saat itu mendapatkan kenaikan pangkat sebagai Brigjen ditunjuk sebagai komandannya, sementara Kolonel Maulwi Saelan ditunjuk sebagai wakilnya.
Source | : | surya.co.id |
Penulis | : | None |
Editor | : | Siti Nur Qasanah |
Komentar