Analisa peneliti menunjukkan keramik yang beragam asal, mulai dari keramik zaman Lima Dinasti (abad ke-9) sampai dengan Dinasti Qing (abad ke-20) dari China, keramik buatan Vietnam dan Thailand antara abad ke-14 sampai 16, ada pula buatan Jepang dan Eropa antara abad ke-19 sampai 20.
Peneliti memprediksi bahwa keramik-keramik ini termasuk jenis barang komoditas dagang yang dibawa dalam kapal-kapal pelayaran jarak jauh.
Kuburan dan jasad manusia
Total ada delapan individu yang ditemukan. Satu terletak di Situs Sepempang dan tujuh di Situs Tanjung.
Posisi kuburnya membujur ke arah barat laut - tenggara dengan posisi kepala yang miring menghadap barat daya.
Dikatakan bahwa merekalah orang-orang Natuna kuno yang hidup satu zaman dengan keramik yang ditemukan. Terdapat pula keramik serta perhiasan lain yang terkubur bersama jasad tersebut.
Keranda kubur dan perahu
Penduduk Natuna menyebutnya Benkok atau Benggong. Bentuknya menyerupai sebuah perahu lesung.
Penemuannya terletak antara lain di Situs Sepempang, Batu Bayan, dan Cemaga. Keranda yang ditemukan ukurannya pun beragam, ada yang memiliki panjang 194 cm dengan lebar 40 cm, ada pula yang panjang 210 cm dengan lebar 50 cm.
Yang menarik dari penemuan ini adalah keranda juga ditemukan di berbagai daerah di Vietnam antara lain di Hai Phong, Hanoi, dan Ha Nam dengan karakteristik keranda yang sama.
Hal ini menunjukkan bahwa ada entitas budaya yang sama yang sejak lama saling berinteraksi di perairan tersebut.
Itulah empat penemuan arkeologis di Natuna yang menarik untuk diketahui dan dipelajari.
Artikel ini telah tayang di National Geographic dengan judul Penemuan-penemuan Arkeologis di Natuna yang Perlu Anda Ketahui.
(*)
Source | : | national geographic |
Penulis | : | Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar