Baut tersebut berhasil melewati detektor logam dan masuk begitu saja ke dalam ke pesawat, dipanaskan dalam microwave, dan disajikan kepada penumpang.
Penumpang itu pun menambahkan dia tidak menerima kompensasi lebih lanjut untuk insiden itu.
"Sulit dipercaya voucher senilai US$ 200 untuk penumpang kelas satu untuk membenarkan pengalaman yang telah dihilangkan oleh Singapore Airlines," tulis dia.
"Bagaimana menurut anda?" tambah dia.
Di akhir artikel, dia mengatakan dia akan memberikan nilai untuk perjalanannya lima bintang dari lima jika bukan karena insiden baut.
Dia juga menulis, dalam hal tersebut, tidak peduli seberapa hebat pesawat A380 ini dan betapa bagusnya kru Singapore Airlines, tetapi sangat memalukan bahwa insiden seperti itu terjadi di dalam penerbangan Singapore Airlines dan bagaimana mereka menanganinya.
Menanggapi hal tersebut, seorang juru bicara SIA mengatakan: "Singapore Airlines menyesal bahwa seorang penumpang yang bepergian dengan penerbangan SQ285 dari Singapura ke Auckland pada 1 Januari 2020 telah menemukan sebuah baut di salah satu makanan yang disajikan di atas pesawat.
"Kami dengan tulus meminta maaf kepada penumpang atas insiden yang tidak menguntungkan ini dan kesusahan yang ditimbulkannya."
"Kami segera bekerja dengan penyedia katering untuk memeriksa semua peralatan dapur dan perlengkapan lainnya."