Keempat orang tersebut berinisial D, BI, AS, dan AW. "Mahasiswanya YA ini yang merekam aksi perkelahian itu.
Dia berasal dari salah satu perguruan tinggi swasta di Jakarta," kata Guntur.
"Para pelaku ini ingin mengesankan bahwa di Jakarta itu tak aman dan rawan terjadi tindak pidana," tambah Guntur.
Saat diinterogasi, FG mengakui perbuatannya merekayasa adegan video untuk menaikkan popularitasnya di media sosial melalui penyebaran berita palsu itu.
"Video tersebut untuk konten. Itu perkelahian seni bela diri wing chung," kata FG.
Berdasarkan informasi Kepala Unit Reserse dan Kriminal Polsek Metro Menteng Komisaris Polisi Gozali Luhulima, para pria yang menyerang FG berprofesi sebagai sopir bajaj.
Mereka biasa mangkal di sekitaran gedung Sarinah.