Risma mengatakan, dirinya berani menolak tawaran lantaran masih ingin bertanggung jawab mengelola Surabaya hingga selesai.
"Ya saya kan masih punya tanggung jawab (memimpin Surabaya)," ujar Risma disambut tepuk tangan penonton.
"Ibu (Megawati) mengerti dan sangat paham," lanjutnya.
Lebih lanjut,wanita 58 tahun itu menceritakan bagaimana dia akhirnya mau menjadi Ketua DPP PDIP Bidang Kebudayaan.
"Lahan itu hendak memebsakan lahan agar bisa digunakan anak-anak sebagai lapangan. Kemudian saya ditawari menjadi DPP di bidang Kebudayaan, tahu Mbak Rosi apa," ujar Risma.
"Waktu itu saya lagi bongkar lahan karena saya pengin ini sekolahan bagus tapi enggak punya lapangan," sambungnya.
Nah, saat Risma memimpin sendiri pembongkaran lahan tersebut, Megawati tiba-tiba menelponnya.
"Nah kebetulan itu lahannya Pemkot ada bangunan orang, udah saya pimpin sendiri bongkar, supaya anak-anak segera punya lapangan. Saya pimpin sendiri ditelpon 'Mbak ini mau ditawari Ibu'," kata Risma.
Karenasituasi sedang tidak kondusif, Risma mengaku saat itu tidak paham betul apa yang diminta Megawati.