Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Kisah Heroik Kodir, Lompat Dari Tebing 3 Meter Selamatkan Puluhan Siswa yang Hayut, Pria Pemancing Ini Dapat Tali Asih dari Bupati Sleman

None - Senin, 24 Februari 2020 | 17:42
Sosok Kodir si penyelamat siswa SMP Turi yang terseret arus.
Kolase Tribunnews.com

Sosok Kodir si penyelamat siswa SMP Turi yang terseret arus.

Gridhot.ID -Tragedi susur sungai yang dialami siswa SMP Negeri 1 Turi sedang menjadi sorotan masyarakat.

Dalam tragedi tersebut, ratusan murid yang sedang mengikuti kegiatan susur sungai dari pramuka sekolah hanyut terkena arus besar sungai.

Delapan siswi SMPN 1 Turi ditemukan meninggal dunia terseret arus kuat Sungai Sempor, Jumat (21/2/2020).

Baca Juga: Dimandikan Air Got oleh Warga, Bule Portugal Ini Tertangkap Basah Mesum di Rumah Janda, Bakal Jadi WNA Pertama yang Terancam Hukum Cambuk di Aceh

Pada saat kejadian, ternyata ada beberapa orang yang dengan sangat berani memutuskan menolong para siswa yang terseret arus.

Salah satu sosoknya adalah Darwanto alias Kodir.

Di mata warga Kembangarum Wetan Kali, Donokerto, Turi, Kabupaten Sleman, DIY, Darwanto alias Kodir (37) dikenal sebagai seorang pemberani. Ia kondang suka menjelajah.

Baca Juga: Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Kronologi Pria Ngamuk Banting Motor karena Ogah Ditilang, Ternyata Alami Ini Sebelum Diberhentikan Polisi

Kesehariannya mencari rumput dan beternak sapi. Ia hobi pula memancing ikan di sungai-sungai.

Bertualang malam atau dini hari sudah hal biasa bagi Kodir.

Jumat (21/2/2020) sore itu, sekira pukul 14.00, Kodir melangkah keluar rumah.

Ia membawa joran untuk memancing di sungai berjarak lebih kurang 500 meter dari rumahnya.

Baca Juga: Dinobatkan Dalam Jajaran Anak Muda Paling Berpengaruh Versi Forbes Indonesia, Faye Hasian Ternyata Buakn Berasal dari Keluarga Sembarangan, Kakeknya Salah Satu Tangan Kanan Pemimpin Indonesia

Baru berjalan 100 meter dari tujuan, Kodir mendengar jeritan bersahut-sahutan. Sepertinya suara remaja laki-laki dan perempuan. Mereka teriak meminta tolong.

Seketika, ia membuang joran lalu berlari kencang menuju sumber suara.

Teriakan kian jelas terdengar manakala ia tiba di atas tebing setinggi kisaran tiga meter dengan dasar sungai.

Baca Juga: Kerjaannya Cuma Bersihkan Cangkang Kura-kura, Gaji Bulanan ART Ini Sebanding dengan Manajer Perusahaan, Ternyata Membutuhkan Skill Khusus

"Astaga!," ucapnya spontan. Di sungai berarus air kencang, terdapat puluhan remaja berseragam Pramuka sambil memegangi batu, bambu, apapun benda yang bisa digenggam tangan agar tubuh tak hanyut terbawa arus.

Ada yang di tengah, ada yang di pinggir sungai. Semua tampak panik bercampur takut. Tangisan tak kalah dominan dari deru air sungai.

Mereka adalah siswa-siswi SMPN 1 Turi yang hanyut saat melakukan aktivitas susur sungai. Total, ada 250 siswa-siswi SMPN 1 Tuti yang mengikuti kegiatan tersebut.

Semua terempas air deras kiriman dari hulu. Sebagian terseret, sebagian coba bertahan dengan memegangi apa saja yang ada di sana.

Berada di tebing setinggi tiga meter, Kodir melihat anak-anak itu berjuang untuk bertahan dari gempuran arus. "Byuuur!".. Kodir memutuskan untuk melompat ke bawah.

Baca Juga: Berkedok Kiai Abal-abal, Pria Ini Buka Praktek Jasa Penggandaan Uang Usai Kalah Kampanye Kades, Ngaku Dibantu 40 Jin dan Makhluk Gaib

Darwanto

Darwanto

Kemudian, secepat mungkin, ia meraih satu per satu anak untuk dibawa ke pinggir sungai. Siswa-siswi yang sedang memegangi batu di tengah ia prioritaskan. "Ada lebih dari 20 anak saya evakuasi. Enam di antaranya lemas," katanya kepada Tribun Jogja, Minggu (23/2/2020).

Dari enam anak yang dalam kondisi lemas, mayoritas adalah perempuan. Mereka histeris. Mereka tak henti menangis. Mereka tampak benar-benar syok.

Bagaimana dengan siswa-siswi yang berada di pinggir sungai sambil memegangi tebing? "Adik saya, Tri Nugroho, ikut turun, mengevakuasi mereka," imbuh Kodir.

Baca Juga: Kepergok Lagi 'Mantap-mantap' Saat Temannya Main TikTok, 6 Remaja Putri Dibawah Umur Ini Berujung Diciduk Satpol PP, Diduga Kuat Ikut Bisnis Prostitusi Online

Selama mengevakuasi anak-anak, Kodir tak melihat ada siswa maupun siswi hanyut terbawa arus.

Semua bertahan diri dengan cara memegangi apapun yang ada di sekitar sungai.

Di tempat lain, Kodir melihat beberapa warga juga mencoba mengevakuasi siswa-siswi yang berada di pinggir sungai sambil memegangi bebatuan. Mereka membantu pakai tali

Setelah semua terevakuasi dan berada di atas tebing, Kodir coba mencari tangga bambu.

Ia mengambil tangga milik warga yang tinggal tak jauh dari lokasi.

Baca Juga: Niatnya Cari Tempat Sepi untuk Perkosa Mahasiswi yang Diantar, Sopir Angkot Ini Justru Terjun Bebas ke Jurang Bersama Mobilnya, Si Penumpang Selamat dan Lolos

"Saya menyeberangkan mereka ke jalur yang memungkinkan untuk dilalui. Proses evakuasi yang saya lakukan berlangsung lebih kurang tiga jam, pukul 14.30 sampai 17.30," ungkapnya.

Setelah menolong siswa-siswi, ia pulang. Selepas Magrib, ia kembali ke lokasi untuk menyisir korban lain. Ia juga ke Lembah Sempor sampai pukul 21.30.

"Di sana, ia melihat SAR gabungan menemukan korban ketujuh meninggal dunia," Kodir menjelaskan.

Baca Juga: Niatnya Cari Tempat Sepi untuk Perkosa Mahasiswi yang Diantar, Sopir Angkot Ini Justru Terjun Bebas ke Jurang Bersama Mobilnya, Si Penumpang Selamat dan Lolos

Senin (24/2/2020) pagi, Kodir menerima penghargaan dari Wakil Bupati Sleman, Sri Muslimatun.

Hari sebelumnya, ia mendapat banyak apresiasi dari berbagai pihak. Semua berkat upaya tulusnya menolong siswa-siswi hanyut.(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Kodir Terima Penghargaan dari Bupati Sleman"

Source :Tribunnews.com

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x