“Saya jujur sangat kaget dengan dinamika politik yang sedang terjadi. Ini adalah pengkhianatan karena jelas sudah ada janji Mahathir akan menyerahkan kekuasaan ke saya,” tutur Anwar di kediamannya, Minggu malam (23/2/2020) dikutip oleh Malaysia Kini.
Dia merujuk kepada janji Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad yang akan menyerahkan kursi kepadanya setelah dua tahun menjabat.
Anwar melanjutkan walau kaget, dia sudah mengetahui upaya untuk menjegalnya menjadi orang nomor satu Negeri “Jiran” Pembentukan koalisi pemerintahan baru akan terdiri dari pecahan Koalisi Pakatan Harapan dipimpin oleh Partai Bersatu.
Sudah bukan rahasia lagi bahwa Mahathir tidak tulus menginginkan Anwar menjadi suksesornya.
Berkali-kali Mahathir menolak menjawab dengan tegas apakah Anwar akan menggantikannya memimpin negara tetangga Indonesia dan Malaysia tersebut.
Politisi berjuluk Dr M itu juga kerap mengubah jawabannya ketika ditanya kapankah dia akan menyerahkan kekuasaan ke mantan musuh politiknya.
Puncaknya dengan pembentukan koalisi pemerintahan baru ini, kesepakatan itu menjadi hanya sekedar janji.
Mantan orang kepercayaan Anwar Ibrahim yang juga Deputi Presiden PKR Azmin Ali digadang-gadang menjadi nama baru untuk menggantikan Mahathir.