Berdasarkan pengalamannya, kegiatan sekolah dilakukan di dalam ruangan apabila cuaca tidak mendukung.
Begitu mendapat kabar telah terjadi tragedi ratusan murid SMPN 1 Turi hanyut saat susur sungai, Nindia langsung bergegas ke lokasi kejadian untuk mencari tahu keberadaan adiknya.
”Saya di Klinik SWA, kakak saya di puskesmas dan sekolah," imbuhnya.
Perasaan cemas dan panik menyerang Nindia ketika ia melihat beberapa jenazah murid SMPN 1 Turi di Klinik SWA.
"Waktu itu saya tanya ke perawat, kalau saya cari adik saya yang bernama Annisa Ramadhani. Petugas meminta saya untuk kuat dan mengarahkan saya untuk memeriksa satu per satu jenazah yang ada di situ. Saya takut yang di sana itu adik saya," cerita Nindia.
Perasaannya mulai lega setelah mengetahui adiknya ternyata sudah berada di sekolah.
Ia lalu menceritakan bagaimana adiknya bisa selamat dari peristiwa tragis tersebut.
Komentar