Dia mengatakan bahwa semua penumpang telah meninggalkan kapal pada hari Selasa.Yang tersisa hanya sekitar 400 anggota awak.
Dia memohon Presiden Joko "Jokowi" Widodo untuk menyelamatkan mereka, menambahkan bahwa pemerintah Amerika Serikat, Kanada, Korea Selatan dan beberapa negara Eropa berencana untuk mulai mengevakuasi warga negara mereka di antara para kru pada hari Selasa.
"Apa yang ditunggu pemerintah? Apakah mereka menunggu 69 dari kita yang terinfeksi?" kata Masfud.
Pada 5 Februari, pemerintah Jepang mengkarantina Diamond Princess serta 3.711 penumpang dan awaknya selama dua minggu, berlabuh di Yokohama, dalam upaya menahan penyebaran virus.
Pada saat kapal dilepaskan dari karantina pada 19 Februari, namun, 634 dari semua yang berada di kapal itu dinyatakan positif Covid-19.
Pemerintah Indonesia baru-baru ini meluncurkan sebuah rencana untuk mengevakuasi orang-orang Indonesia yang masih sehat.
Namun, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan pada hari Senin bahwa Jakarta sedang bernegosiasi dengan Tokyo mengenai opsi evakuasi.
Sementara mengakui meningkatnya jumlah yang terinfeksi di kapal pesiar, Terawan mengatakan pemerintah tidak ingin "membuat keputusan terburu-buru" mengenai evakuasi.
Indonesia menyatakan bahwa hingga saat ini belum ada kasus Covid-19 yang dikonfirmasi.
Awak kapal Indonesia menyatakan harapan mereka bahwa pemerintah akan menerbangkan mereka dari Diamond Princess.