Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Istri Ashraf Sinclair Belum Berani Tidur di Kamar Tempat Kematian Sang Suami, Kondisi Kejiwaan BCL dan Noah Diungkap Psikolog, Singgung Soal Trauma dan Dukungan

None - Jumat, 28 Februari 2020 | 09:13
Sebuah akun dengan nama Gita Mandasari memberikan komentar jahat tanpa nurani pada BCL.
KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO

Sebuah akun dengan nama Gita Mandasari memberikan komentar jahat tanpa nurani pada BCL.

Gridhot.ID - Artis sekaligus penyanyi Bunga Citra Lestari (BCL) sudah seminggu lebih kehilangan sosok suami.

Ashraf Sinclair sang suami telah meninggal dunia pada 18 Februari 2020 lalu.

Hingga kini suasana duka masih dirasakan oleh keluarga besar Ashraf Sinclair, terutama anak dan istrinya, Bunga Citra Lestari dan Noah Sinclair.

Baca Juga: Berawal dari Kenalan di Facebook, Wanita Ini Sukses Gasak Motor Pria-pria Hidung Belang, Ajak Pesta Miras dan Gratiskan Tubuhnya untuk Hubungan Intim

Bahkan saat prosesi pemakaman Ashraf Sinclair di San Diego Hills, Karawang, Bunga Citra Lestari dan Noah Sinclair tak henti bercucuran air mata.

Seperti diketahui, Ashraf meninggal dunia di usia 40 tahun, pada 18 Februari 2020 lalu.

Dari keterangan Doddy, manajer BCL, Ashraf meninggal dunia lantaran terkena serangan jantung.

Baca Juga: Sebelumnya Bikin Ulah Tampar dan Fintah Pemulung, Sosok Ini Kini Serang BCL dengan Komentar Sadis Hingga Bikin Kesal Netizen: Coba Suruh Suaminya Meninggal, Enak Nggak?

Setelah kepergian Ashraf, Bunga dan Noah kini sedikit demi sedikit mulai bangkit dan menjalankan aktivitas mereka.

Sayangnya, beberapa waktu lalu, eksploitasi habis-habisan atas kematian Ashraf oleh media semakin membuat BCL sedih.

Seorang psikolog, Indah Sundari akhirnya buka suara soal kondisi BCL dan Noah setelah ditinggal Ashraf.

Hal itu disampaikan Indah dalam acara Hotman Paris Show edisi Rabu (26/2/2020).

Baca Juga: Asik Selfie Sambil Pamer Senjata Api, Pengasuh Ini Tak Sengaja Lepaskan Tembakan ke Anak Asuhnya, Tembus Perut Si Bocah 10 Tahun Hingga Kritis

"Pengin ngebahas psikologi dari keluarga yang ditinggalkan, nah katanya Unge masih trauma tidur di kamarnya, Mbak Indah gimana melihatnya?" tanya Lolita, selaku co-host.

"Bicara soal trauma ya kak Lolita, kita belum bisa bilang kalau kak Unge ini memiliki trauma. Karena kejadian trauma, bisa dikatakan sebagai trauma kalau sudah lebih dari enam bulan.

"Jadi misalnya, kalau efeknya masih dirasakan setelah enam bulan kejadian, kita baru bisa bilang trauma," ungkap Indah.

Baca Juga: Biasa Tegas dan Berwibawa di Kantor, Kapolres Balikpapan Kepergok Berlinang Air Mata Saat Sambangi 6 Bocah Yatim Piatu di Wilayahnya, Kombes Pol Turmudi Sampai Kehilangan Kata-kata

Indah mengatakan bahwa saat ini BCL tengah berduka, bukannya trauma.

"Jadi disimpulkan sedih ya?" tanya Hotman Paris.

"Berduka bang, jadi ini adalah rangkaian duka yang saat ini tengah dirasakan oleh yang bersangkutan," papar Indah.

Lolita pun penasaran soal cara mengatasi trauma setelah ditinggal orang-orang terkasih.

Baca Juga: Heboh! Mitos Warung Makan Pakai Pesugihan, Om Hao Bongkar Ciri Makanan yang Pakai Jin Penglaris: Kalau Kuah Dicelupin Kaki dan Celana Dalam

Seorang psikolog ungkap kondisi BCL dan Noah Sinclair

Seorang psikolog ungkap kondisi BCL dan Noah Sinclair

Indah mengatakan bahwa apabila BCL mengalami trauma, maka proses penyembuhannya memakan waktu yang cukup lama.

"Kalau setelah 6 bulan masih ada itu baru disebut trauma, untuk mengatasi trauma itu seperti apa sih?" tanya Lolita.

"Iya. Untuk mengatasi trauma yang pasti bisa cepet bisa lambat, tergantung kondisi seseorang, dan kejadian apa yang membuat trauma itu terjadi.

Baca Juga: Khawatir Tak Segera Dapat Kepastian Evakuasi, WNI Pekerja Kapal Diamond Princes Buat Surat Terbuka Untuk Jokowi: Pemerintah Tunggu Apa? Tunggu Kami Terinfeksi?

"Kalau dalam kasusnya Unge ini kan ditinggal orang yang dicintai, apalagi secara mendadak. Bisa saya bilang, kalau ditinggal secara mendadak prosesnya akan lama," kata Indah.

"Jadi mungkin kondisi berdukanya akan lebih panjang dan pastinya untuk menghilangkan trauma bukan proses yang mudah, butuh dukungan dari keluarga dan orang sekitar," tambahnya.

Sementara itu, menurut Indah, Noah juga perlu pehatian lebih dari orang-orang disekitarnya agar tidak mengalami trauma berkepanjangan.

Namun, orang di sekitar Noah lebih baik tak menutupi fakta sedikitpun.

"Pasti berat buat anak, karena anak di usia Noah juga belum tentu ngerti kenapa ini terjadi.

Baca Juga: Wajib 'Zero Mistake', Kisah Perjuangan Tim Medis Elite Tiongkok Perangi Corona, Sedikit Kesalahan Saja Bisa Bawa Nyawa Melayang

"Yang harus kita lakukan kepada anak yang orang tuanya meninggal mendadak, adalah kita tak boleh menyembunyikan atau menutup-nutupi kejadian yang sebenarnya," ungkap Indah.

Indah pun mengatakan bahwa lebih baik bagi Noah untuk meluapkan emosinya.

Hal itu justru akan membuat Noah bisa menerima kenyataan bahwa sang ayah telah meninggal dunia.

"Alangkah lebih baik kita cerita, bahwa kondisinya memang ayahnya sudah tidak ada, tapi secara pelan-pelan. Biarkan anak meresapi setiap kejadiannya.

Baca Juga: Nafsu Birahinya Tak Tertahan Lihat Kemolekan Bodi Muridnya, Oknum Guru SMA Ini Nekat Cabuli Siswinya di Parikan TK, Siap Traktir Smartphone dan Shopping Sepuasnya

"Biarkan anak menangis, anak marah, anak tantrum, itu nggak papa," papar Indah.

"Itu justru cara anak mengekspresikan emosinya, dan lama-lama dia akan terbiasa dengan kejadian dan menerima bahwa ayahnya memang sudah tidak ada," tandasnya.(*)

Artikel ini telah tayang di Grid.ID dengan judul "Bunga Citra Lestari Disebut Trauma Lantaran Belum Siap Tidur di Kamar Setelah Lihat Sang Suami Meninggal Dunia, Psikolog Ungkap Kondisi Sang Penyanyi dan Noah Setelah Ditinggal Ashraf Sinclair"

Source :Grid.ID

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x