Hasil pertemuan itu menghasilkan beberapa komitmen, di antaranya selama sebulan penuh, anak-anak harus diantarjemput orangtuanya.
''Pada saat mengantar dan menjemput, orangtua harus menandatangani kehadiran,'' jelas dia.
Sementara Kepala SDN 1 Puwasari Yus Winarya mengungkapkan peristiwa tawuran pelajar SD ini sangat memprihatinkan.
Terlebih lagi, dia mengakui sebelumnya sempat menjabat sebagai Kepala SDN 2 Nyangkowek.
Yus menuturkan anak yang terlibat tawuran diberikan sanksi berupa pembinaan dalam rangkaian Penguatan Pendidikan Karakter.
Ada perjanjian dengan ortu siswa yang terlibat tawuran
Juga termasuk perjanjian dengan para orangtua siswa yang terlibat tawuran.
''Orangtua siswa harus antarjemput. Guru juga mempunyai buku kecil sebagai catatan dan anak-anak diberikan pekerjaan rumah setiap harinya,'' tutur dia.
''Misalnya hari ini anak disuruh menulis surat pendek dari Al Quran sekitar dua lembar, besoknya dirubah dengan menulis maknanya,'' sambung Yus.