''Yang dibawa anak dari sini salah satunya penggaris besi, tetapi ternyata diluar sudah ada clurit dan gir.
Kalau kayu mereka mengaku mengambil di lokasi tawuran,'' jelas dia.
Selanjutnya, Senin (24/2/2020) menggelar pertemuan dengan seluruh orangtua pelaku.
Hasil pertemuan itu menghasilkan beberapa komitmen, di antaranya selama sebulan penuh, anak-anak harus diantarjemput orangtuanya.
''Pada saat mengantar dan menjemput, orangtua harus menandatangani kehadiran,'' jelas dia.
Sementara Kepala SDN 1 Puwasari Yus Winarya mengungkapkan peristiwa tawuran pelajar SD ini sangat memprihatinkan.
Terlebih lagi, dia mengakui sebelumnya sempat menjabat sebagai Kepala SDN 2 Nyangkowek.
Yus menuturkan anak yang terlibat tawuran diberikan sanksi berupa pembinaan dalam rangkaian Penguatan Pendidikan Karakter.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Nicolaus |
Komentar