Terkadang untuk orang asing yang menunggu lama untuk sumbangan donor organ dari negara asalnya.
Joel Chipkar, juru bicara Pusat Informasi Falun Gong yang berbasis di Toronto, mengatakan tindak 'pelecehan' ini oleh rezim Tiongkok terhadap pengikut Falun Gong itu.
Pada tahun 1999, rezim komunis Tiongkok memulai kampanye penganiayaan terhadap pengikut Falun Gong yang berlanjut hingga hari ini.
Hal itu mengakibatkan ratusan ribu orang dipenjara selama bertahun-tahun.
Para peneliti mengatakan industri transplantasi Tiongkok tumbuh pesat setelah kampanye tersebut.
Pada 2016, temuan menunjukkan bahwa setiap tahun, antara 60.000 hingga 100.000 transplantasi terjadi di Tiongkok, sebuah negara di mana donasi organ praktis nol.
Berbicara pada sidang parlemen tentang RUU untuk melawan pengambilan organ, anggota parlemen Liberal Borys Wrzesnewskyj mengatakan bahwa sejak Perang Dunia Kedua, dunia belum pernah melihat "kengerian manusia pada skala industri oleh negara, pemerintah" seperti di Tiongkok.
"Komunis Tiongkok tidak bisa tidak melihat perjalanan yang relatif bebas yang mereka dapatkan secara internasional dari penganiayaan terhadap Falun Gong, dari pembantaian massal untuk organ mereka," kata David Matas menulis dalam laporan Desember 2018.
Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul Bengisnya Praktik Kejahatan Organ, Saat Ribuan Tahanan Diambil Organnya untuk Kepentingan Negara.