"Jadi tentu saja kami marah. Tapi ini tidak terjadi - yang terjadi adalah bahwa semua pemimpin di Pakatan mendukung saya (untuk terus menjadi perdana menteri)."
"Muhyiddin menginginkan alasan untuk terjadinya krisis - tetapi dia tidak bisa mendapatkannya dari Anwar."
"Ketika dia mengeluarkan Bersatu dari Pakatan, saat itulah krisis benar-benar terjadi," kata Dr Mahathir seperti dikutip The Star.
Pertemuan tertutup itu disiarkan langsung di halaman Facebook Parti Amanah Negara.
Mahathir juga mengatakan bahwa Anwar menggagalkan rencananya untuk diangkat kembali sebagai perdana menteri.
"Saya sedih karena kalah, karena Anwar meminta Pakatan untuk mencalonkannya. Dia memiliki 92 suara. Saya mendapat 60, atau bahkan lebih. Jika Pakatan memilih saya maka saya akan mendapatkan mayoritas."
"Dia ingin menjadi perdana menteri, meskipun dia tahu dia tidak bisa mendapatkan mayoritas," kata Mahathir.
Source | : | Kontan.co.id |
Penulis | : | None |
Editor | : | Nicolaus |
Komentar