Sedang ibunya Warsi sudah meninggal.
Dengan demikian, hasil dari berjualan sayur keliling dia kumpulkan.
Sebagian dia gunakan untuk membeli hewan ternak seperti kambing dan sapi sebagai persiapan untuk modal masuk kuliah.
Setelah hewan ternaknya besar, Amir lalu menjualnya.
Uang hasil dari menjual hewan ternak itu dia gunakan sebagai biaya masuk kuliah.
Amir mendaftar kuliah ke UTP Kota Surakarta pada 2014 dengan mengambil Prodi Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP).
Dia mengaku memilih bekerja sebagai penjual sayur keliling karena tidak ingin membebani orangtuanya untuk uang kuliah.
Berapa pun hasil yang diperoleh dari berjualan itu dia tabung sedang sisanya untuk kebutuhan sehari-hari.
"Saya ambil kuliah kelas sore. Jadi, paginya itu saya bisa berjualan sayur keliling," kata Amir kepada Kompas.com di Karanganyar, Jawa Tengah, Sabtu (29/2/2020).
Setiap hari Amir selalu bangun pagi untuk belanja kebutuhan dagangan.