"Kepanikan terjadi ketika kami tinggal di Wuhan itu di 23 Januari 2020, saat kota tersebut benar-benar lockdown. Pemerintah mengumumkan transportasi ditiadakan dan akses ditutup. Saat itu benar-benar masyarakat rushing ke supermarket," cerita Dody Setiawan.
"Itu kan ditutup kalau kita baru dua WNI yang positif," ucap Karni Ilyas.
"Betul, bedanya disitu. Kepanikan terjadi ketika 25 meninggal dan lebih 800 jiwa terinfeksi," papar Dody Setiawan.
"Ya wajar tetapi kita 2 WNI yang dinyatakan positif, kepanikan sudah terjadi dan agak menganggetkan reaksi warga. Apakah kurang sosialisasi? Saya juga kurang tahu," jelas Karni Ilyas.(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul "Cerita Firni Soal Kepanikan Efek Virus Corona di Depok, Pedagang Sampai Tak Berani Masuk Komplek"
Source | : | TribunJakarta.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Nicolaus |
Komentar