Diakui Aris, keluarga korban tak berkenan polisi melakukan autopsi pada jasad korban.
Bahkan keluarga tidak mengizinkan jasad korban dibawa ke rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut.
"Oleh karena itu kita minta orangtua korban menandatangani surat keberatan untuk diautopsi, agar tidak ada tuntutan kemudian hari," kata Arismengutip hasil penyelidikan Polsek Sungailiat Bangka.
Baca Juga: Indonesia Lagi Heboh Virus Corona, Nikita Mirzani Ogah Salami Penggemar, Takut Ketularan
Firasat Guru Ngaji Tentang Korban
Ditemui di kediamannya Roni (40), guru mengaji korban di daerah setempat mengatakan, sudah menduga insiden ini bakal terjadi.
"Orangtua korban dan juga korban merupakan murid ngaji kami di sini," kata Roni..
Tiga hari lalu kata Roni, ia sempat menemui korban dan orang tua korban.
Bahkan Roni mengajak korban berobat alternatif karena menduga korban mengalami halusinasi berlebihan.
"Saya bilang ke orangtua korban agar menjaga korban. Saya bilang juga pada orang tua korban bahwa 'anak ini (korban)' bisa bunuh diri kalau ditinggalkan, maka harus didampingi dan dijaga terus. Ternyata kekhawatiran saya terbukti," sesal Roni.
Source | : | TribunJakarta.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Nicolaus |
Komentar