Santri yang dikeluarkan disebut Riko duduk di kelas 12 Madrasah Aliyah (MA).
Santri berinisial BR disebut Riko kerap melanggar aturan dan dibina.
Sehingga, pihak pesantren mengambil keputusan untuk mengeluarkan BR.
"Sudah sering melanggar aturan. Aturan yang dilanggar, merokok, kabur lompat pagar lalu main warnet," sebut Riko.
Riko juga menyebut ada lima santri lain selain BR yang dikeluarkan dengan alasan tidak bisa dibina.
Akui Terkena Pukulan
Riko menjelaskan orangtua BR membawa wali murid lainnya ke pondok pesantren untuk melakukan protes.
Dikatakannya, wali santri meminta agar anaknya tetap bisa ujian.
"Jadi saat itulah mereka datang marah-marah dan mengamuk hingga pukul saya. Tapi saya tidak melawan," sebut Riko.