Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Pertama Kalinya Dalam 50 Tahun Terakhir, Ekonomi China Dibuat Babak Belur oleh Wabah Corona, Sri Mulyani: Risiko Corona Lebih Rumit dari Krisis 2008

None - Jumat, 06 Maret 2020 | 05:42
Ekonomi China Babak Belur Hingga Tumbuh Negatif untuk Pertama Kali Sejak 50 Tahun, Sri Mulyani: Risiko Corona Lebih Rumit dari Krisis 2008
insider.com; kompas.com

Ekonomi China Babak Belur Hingga Tumbuh Negatif untuk Pertama Kali Sejak 50 Tahun, Sri Mulyani: Risiko Corona Lebih Rumit dari Krisis 2008

Sementara pembuat iPhone, Foxconn tidak mengharapkan produksi pabrik di China akan kembali normal sampai akhir Maret 2020.

Baca Juga: Viral! Istri Antar Suami Nikah Lagi dengan Janda Pengusaha di Bulukumba, Temani Ijab di Rumah Istri Muda dan Nampak Bahagia Rayakan Kebahagiaan Sang Suami

Loyonya industri manufaktur bisa melumpuhkan pertumbuhan ekonomi China di kuartal I tahun ini. Kepala ekonom Macquarie Group, Cina, Larry Hu mengatakan, China dapat mengalami penurunan ekonomi untuk pertama kalinya dalam sejarah.

Miris, Layaknya Tak Berpenghuni, Warga Wuhan Kini Terpaksa Melahap Makanan Basi Supaya Tetap Hidup
kolase kompas.com

Miris, Layaknya Tak Berpenghuni, Warga Wuhan Kini Terpaksa Melahap Makanan Basi Supaya Tetap Hidup

"Data menunjukkan bahwa semuanya benar-benar buruk dan pemerintah bersedia melaporkannya," tulis Hu dalam sebuah catatan.

Ia menambahkan pertumbuhan ekonomi China di kuartal pertama 2020 bisa jauh di bawah perkiraan yang saat ini berjalan sekitar 4% (turun dari 6% pada kuartal keempat 2019).

"Bahkan mungkin bahwa pemerintah akan melaporkan pertumbuhan negatif untuk (kuartal pertama), pertama kalinya sejak akhir Revolusi Kebudayaan," tambahnya.

Baca Juga: Pecah Telor! Pertama Kalinya dalam 1400 Tahun Sejarah Islam, Arab Saudi Tutup Akses Umrah Selama Satu Tahun Bagi Semua Negara, Lindungi Jantung Dunia Muslim Alasannya

Ekonomi Tiongkok mengalami kontraksi 1,6% pada tahun 1976, ketika kematian pemimpin Partai Komunis Mao Zedong mengakhiri satu dekade panjang kerusuhan sosial dan politik di negara itu.

Sejak itu, ekonomi Cina mengalami booming, tumbuh pada tingkat tahunan rata-rata 9,4% antara tahun 1978 dan 2018 ketika memulai serangkaian reformasi ekonomi.

Hu menuliskan, China kemungkinan akan memberlakukan lebih banyak langkah kebijakan untuk membantu perekonomian, tetapi terlalu dini untuk mengharapkan paket stimulus besar dari Beijing.

Ekonom UBS juga memprediksi ekonomi China berkontraksi pada Januari dan Februari 2020, karena data PMI yang buruk.

Source :Kompas.com

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x