"Setiap tantangan yang saya hadapi dalam hidup saya menjadi lebih sulit karena saya mengenakan jilbab," katanya. Tapi dia mendesak orang untuk "melihat di balik tabir".
Kelompok minoritas Arab Israel sebagian besar adalah keturunan Palestina yang tinggal di bawah pemerintahan Ottoman dan kemudian kolonial Inggris sebelum tinggal di Israel setelah negara itu didirikan pada 1948.
Kelompok ini didominasi Muslim, tetapi juga termasuk anggota agama Kristen dan Druze.
Banyak orang Arab mengeluhkan diskriminasi di bidang-bidang seperti kesehatan, pendidikan dan perumahan.
Selain itu, para pemimpin Arab-Israel menuduh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menghasut mereka selama pemilihan umum baru-baru ini.
Partai Likud Netanyahu menentang rencana investasi 15 miliar shekel (US$ 4,34 miliar) untuk sektor Arab adalah yang terbesar yang pernah dilakukan oleh pemerintah Israel.
Jumlah pemilih Arab melonjak menjadi 64,7% dalam pemilihan Senin, tertinggi dalam 20 tahun.
Hal itu memberi koalisi Daftar Bersama tambahan dua kursi lebih banyak di parlemen dibanding pemungutan suara September lalu.
Source | : | Kontan.co.id |
Penulis | : | None |
Editor | : | Candra Mega Sari |
Komentar