Gridhot.ID - Beberapa waktu lalu polisi berhasil menangkap seorang pria telah membuat membuat resah para sopir angkot di Kota Bandung.
Pria bernama Andreas Komarudin (24) ditangkap setelah melakukan pemerasan dan pencurian dengan kekersan terhadap seorang sopir angkot bernama Jalaludin (27).
Saat melakukan aksinya, Andres membawa benda yang diyakini memiliki kekuatan mistis, yakni jenglot.
Selain jenglot, ada pula kertas bertulis huruf Arab dan golok.
Berdasarkan pantauan Tribun Jabar, jenglot tersebut dibawa ke Mapolrestabes Bandung saat pengungkapan kasus kejahatan jalanan oleh Kapolrestabes Bandung Kombes Ulung Sampurna, Kamis (5/3/2020).
Sedangkan Andres ditahan di Mapolsek Regol untuk keperluan penyidikan.
Benda yang disebut jenglot itu dilapis kain putih.
Tingginya kira-kira 20 cm, bagian kepalanya ditutupi sepotong kain putih.
Asep Wahidin mengatakan penutupan kepala jenglot sengaja dilakukan.
Namun, ia tidak menerangkan alasannya.
Asep menceritakan kejadian ganjil yang terjadi dua hari setelah penangkapan Andres.
Anak buahnya mendengar ada suara ketukan disertai ucapan salam.
Saat pintu dibuka tidak ada seorang pun di balik pintu.
"Oh iya ada tuh. Dua hari setelah pengungkapan kasus itu, malam hari, ruangan Kanit Sabhara pintu kacanya ada yang mengetuk disertai suara Assalamualaikum," ujar Asep.
Asep mengatakan anak buahnya sempat melihat ada seseorang di depan pintu karena pintu terbuat dari kaca.
"Cerita anggota, itu kan pintu kaca, dari dalam jadi memang terlihat ada sosok yang mengetuk pintu. Tapi setelah dibuka, sosok itu justru tidak ada," ujar Asep seraya tertawa.
Ia tidak bisa memastikan kejadian itu berkaitan dengan pengungkapan kasus tersangka yang membawa jenglot.
"Wah kalau itu sih enggak tahu ya. Tapi mungkin kebenaran saja kejadiannya setelah penangkapan tersangka yang membawa jenglot," ucap Asep.
Penangkapan Andres pada Rabu (26/2/2020) di Gedebage, Bandung juga menyisakan kejanggalan.
Ia yang melakukan pencurian dengan kekerasan angkot Elang-Gedebage itu sempat diamuk massa.
Ada sekitar 10 orang yang memukuli Andres namun wajah dan badan Andres tidak mengalami memar ataupun luka.
Hanya ada luka lecet kurang dari 5 cm yang sudah mengering di atas alis sebelah kiri dan luka lecet di siku kanan.
Andres yang merupakan residivis kasus penganiayaan itu mengaku membawa jenglot di sakunya.
"Iya itu saya bawa. Saya pinjam dari saudara saya," ujar Andres di Mapolsek Regol, Kamis (27/2/2020).
Kapolsek Regol Kompol Aulia Djabar mengatakan, Andres mengakui membawa jenglot itu supaya kebal. Hanya, ia tidak bisa memastikan keampuhan jenglot tersebut.
"Pengakuan tersangka bawa alat-alat ini supaya kebal dan untuk memperkuat diri. Saya belum tahu apakah jenglot itu berpengaruh atau tidak, yang pasti saat diamankan dia sudah menyerah," ujarnya.
Saat dikonfirmasi pada Andres soal keampuhan jenglot itu, ia tidak menjawabnya. Ia mengatakan, mengambil alih angkot itu dari sopirnya, Jalaludin dalam keadaan mabuk.
"Saat itu saya sedang mabuk. Saya hanya ambil uangnya, bukan maksud curi angkotnya. Sopirnya juga ada," ujar Andres.
Ditanya soal kenapa harus membawa angkotnya, ia mengaku saat itu sedang mabuk.(*)
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul "Setelah Tangkap Begal Pembawa Jenglot, Polisi Alami Hal Aneh Ada yang Mengetuk Tapi Tak Ada Sosoknya"