"Kita harus berjuang untuk memberikan vaksin yang kita kerjakan dalam percobaan dan aplikasi medis, dengan dukungan teknologi yang kuat untuk memenangkan pertarungan ini," ujarnya.
Dalam sebuah wawancara dengan China Science Daily pada 30 Januari 2020, Chen mengatakan, walaupun para ilmuwan di seluruh dunia bekerja dengan susah payah dalam mengembangkan vaksin melawan COVID-19, tidaklah realistis untuk membuat vaksin dalam waktu satu bulan seperti yang dilaporkan beberapa media.
"Tetapi beberapa tim yang hebat mungkin melakukan lebih baik dan lebih cepat. Presiden AS Donald Trump mengatakan pada akhir Januari sebuah vaksin dapat dikembangkan dalam beberapa bulan ke depan. Saya percaya rekan peneliti China tidak akan ketinggalan dibandingkan dengan rekan-rekan AS," kata Chen.
Menurut Chen, virus bermutasi seiring berjalannya waktu, para peneliti dapat dengan cepat meningkatkan vaksin dengan mengidentifikasi antigen target yang tidak berubah dan reseptor melalui data besar.
"Uji klinis untuk vaksin virus corona mungkin hanya enam minggu lagi," ujar Wakil Presiden AS Mike Pence mengatakan di Fox New Channel "Sunday Morning Futures".
Namun, Anthony Fauci, seorang pejabat tinggi di National Institute of Health mengatakan bahwa akan diperlukan antara 12 dan 18 bulan untuk membuat vaksin yang berhasil mengobati COVID-19.
Artikel ini telah tayang di Suar.id dengan judul "Untuk Tahu Keampuhannya, Ahli Gizi Ini Lakukan Uji Coba Vaksin Virus Corona dengan Menyuntikkan ke Tubuh Sendiri"
(*)
Source | : | Suar.ID |
Penulis | : | None |
Editor | : | Siti Nur Qasanah |
Komentar