Kedua orangtua Al Azhar, Heru Sukamto dan Khomsiatin hadir dalam upacara pemberian penghargaan itu.
Heru Sukamto tak kalah bangga dengan prestasi anaknya.
Sang anak tak menyia-nyiakan perjuangannya mengayuh sepeda sejauh enam kilometer setiap hari untuk membanting tulang sebagai kuli bangunan.
Heru tak bisa memberikan banyak uang ketika Al Azhar menempuh pendidikan di SPN Jatim.
Ia hanya bisa memberikan ongkos transportasi dari Ngawi ke Surabaya dan biaya makan seadanya.
"Paling bisa saya kasih Rp 300.000 kalau mau ke Surabaya, itu kerja seminggu," kata Heru.
Sang ibu, Khomsiatin juga ikut membanting tulang menghidupi keluarga mereka.
Khomsiatin menjual sayur-sayuran keliling kampung.
Ia mengambil sayuran dari Pasar Besar Ngawi.
Source | : | sosok |
Penulis | : | None |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar