Momentum kunjungan Raja dan Ratu Belanda Belanda menjadi kesempatan baik bagi Pemerintah Belanda untuk mengembalikan benda pusaka tersebut kepada Indonesia.
“Ini merupakan kesempatan yang baik bekerja bersama untuk sebuah hubungan masa depan antara Indonesia dan Belanda. Saya sangat bersyukur bahwa sebagian besar anggota kabinet Belanda hadir bersama saya di sini,” kata Raja Belanda saat pernyataan pers bersama Presiden Jokowi di Istana Bogor.
Adapun keris milik Pangeran Diponegoro itu bernama Kyai Nogo Siluman.
Berdasarkan arsip Gridhot, pada saat melucuti Pangeran Diponegoro, pihak Belanda kesengsem dengan pusaka tersebut dan lantas mengirimkannya ke Raja Willem I sebagai hadiah pampasan Perang Jawa.
Yang pernah menyentuh keris Kyai Nogo Siluman dan merasakan aura kesaktiannya adalah maestro seni lukis Indonesia, Raden Saleh saat dirinya masih di negeri Kincir Angin.
Ketika memegang keris Kyai Nogo Siluman, relung batin Raden Saleh bergejolak, hatinya bergetar.
"Kyai berarti tuan. Semua yang dimiliki seorang Raja memakai nama ini. Nogo adalah ular dalam dongeng dengan sebuah mahkota di kepalanya."
"Siloeman adalah sebuah nama yang terkait dengan bakat-bakat luar biasa, seperti kemampuan untuk menghilang dan seterusnya."
"Oleh karena itu, nama keris kyai Nogo Siluman berarti raja ular penyihir, sejauh hal itu dimungkinkan untuk menerjemahkan sebuah nama yang megah," beber Raden Saleh dalam : Awal Seni Lukis Modern Indonesia.
(*)
Source | : | ANTARA,tribunnews |
Penulis | : | Desy Kurniasari |
Editor | : | Dewi Lusmawati |
Komentar