Laporan Wartawan Gridhot, Desy Kurniasari
Gridhot.ID - Raja Belanda Willem-Alexander dan Ratu Maxima Zorreguieta Cerruti dijadwalkan melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia pada 9-13 Maret 2020.
Selain di Jakarta, Raja Willem-Alexander rencananya berkunjung ke sejumlah tempat, yaitu Yogyakarta, Palangkaraya, dan Danau Toba.
Selasa (10/3/2020) Presiden Joko Widodo ditemani Ibu Negara, Iriana, menerima kunjungan kenegaraan Raja dan Ratu Belanda di Istana Bogor, Jawa Barat.
Melansir Tribunnews.com, Raja Belanda Willem Alexander bersama rombongan tiba di Istana Bogor sekitar pukul 10.20 WIB.
Setibanya rombongan di Istana Bogor, mereka disambut oleh upacara kenegaraan dengan menyanyikan dua lagu kebangsaan Indonesia dan lagu kebangsaan Belanda.
Mengutip Antara, Presiden Joko Widodo menyambut kembalinya keris milik Pangeran Diponegoro dari Raja dan Ratu Belanda yang tengah berkunjung ke Indonesia.
Pengembalian pusaka milik Pangeran Diponegoro yang sempat hilang itu, dilakukan seiring dengan kunjungan kenegaraan Raja Belanda Willem Alexander dan Ratu Maxima Zorreguieta Cerruti ke Istana Kepresidenan di Bogor, Jawa Barat, Selasa.
Setelah Presiden Jokowi dan Raja Willem Alexander melakukan pernyataan pers bersama, keduanya dengan didampingi oleh Ratu Belanda dan Ibu Negara Joko Widodo mendatangi sebuah displai berupa keris yang ditempatkan dalam kotak kaca.
Keris berwarna keemasan tersebut ditempatkan tak jauh dari mimbar pidato Raja Belanda dan Presiden Jokowi.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, terlihat menjelaskan perihal keris tersebut kepada Presiden Jokowi dan Raja Belanda.
Keris itu dikabarkan sempat hilang dan pada akhirnya ditemukan di Museum Volkenkunde, Leiden, Belanda.
Setelah melalui penelitian panjang yang mendalam yang juga diperkuat Pangeran Diponegoro setelah perang besar antara 1825-1830.
Kolonel Jan-Baptist Cleerens kemudian memberikan keris Pangeran Diponegoro itu sebagai hadiah untuk Raja Willem I pada tahun 1831.
Keberadaan keris tersebut sempat menjadi teka-teki setelah Koninklijk Kabinet van Zeldzaamheden (KKZ) bubar.
KKZ merupakan tempat koleksi khusus kabinet Kerajaan Belanda.
Momentum kunjungan Raja dan Ratu Belanda Belanda menjadi kesempatan baik bagi Pemerintah Belanda untuk mengembalikan benda pusaka tersebut kepada Indonesia.
“Ini merupakan kesempatan yang baik bekerja bersama untuk sebuah hubungan masa depan antara Indonesia dan Belanda. Saya sangat bersyukur bahwa sebagian besar anggota kabinet Belanda hadir bersama saya di sini,” kata Raja Belanda saat pernyataan pers bersama Presiden Jokowi di Istana Bogor.
Adapun keris milik Pangeran Diponegoro itu bernama Kyai Nogo Siluman.
Berdasarkan arsip Gridhot, pada saat melucuti Pangeran Diponegoro, pihak Belanda kesengsem dengan pusaka tersebut dan lantas mengirimkannya ke Raja Willem I sebagai hadiah pampasan Perang Jawa.
Yang pernah menyentuh keris Kyai Nogo Siluman dan merasakan aura kesaktiannya adalah maestro seni lukis Indonesia, Raden Saleh saat dirinya masih di negeri Kincir Angin.
Ketika memegang keris Kyai Nogo Siluman, relung batin Raden Saleh bergejolak, hatinya bergetar.
"Kyai berarti tuan. Semua yang dimiliki seorang Raja memakai nama ini. Nogo adalah ular dalam dongeng dengan sebuah mahkota di kepalanya."
"Siloeman adalah sebuah nama yang terkait dengan bakat-bakat luar biasa, seperti kemampuan untuk menghilang dan seterusnya."
"Oleh karena itu, nama keris kyai Nogo Siluman berarti raja ular penyihir, sejauh hal itu dimungkinkan untuk menerjemahkan sebuah nama yang megah," beber Raden Saleh dalam : Awal Seni Lukis Modern Indonesia.(*)