Instagram @kratonjogja
Raja Willem-Alexander dan Ratu Maxima melawat ke Keraton Yogyakarta pada Rabu (11/3/2020)
Namun Sri Sultan mengaku belum tahu cinderamata yang diberikan Raja Belanda.
"Yang tadi sepertinya motif blangkon ya dari perak ya. (Kalau dari Belanda) ora ngrasakke, ditutup, gak saya buka," jelas Sri Sultan dilansir dari Tribun Jogja.
Sri Sultan mengatakan setelah rangkaian acara, mereka berbicara ringan yang sarat akan nostalgia.
Baca Juga: Bolak-balik Acungkan Jari Tengah dan Melet-melet di Depan Petugas, Mahasiswa Ini Tak Merasa Bersalah Usai Rusak Pos Polisi di Yogyakarta, Pelaku Ternyata Aktif Ikut Aksi Gejayan Memanggil
"Ya hanya kenangan beliau dulu pernah ikut ibunya pada waktu ke sini. Ratu Beatrix itu kan (pernah ke Keraton), Willem kan ikut waktu itu. Sekarang posisinya beliau datang ke sini (sebagai Raja)," ucapnya.
View this post on Instagram
Raja Kerajaan Belanda, Willem-Alexander bersama istri, Ratu Maxima melawat ke Keraton Yogyakarta, pada Rabu (11/03) pukul 10.00 WIB. Rombongan terlebih dahulu diterima Putra dan Mantu Dalem di Regol Kamandungan Lor dan selanjutnya disambut Sri Sultan Hamengku Buwono X beserta GKR Hemas di Regol Danapratapa. Terdapat pameran beberapa koleksi keraton diantaranya menampilkan pedang pemberian Ratu Wilhelmina kepada Sri Sultan Hamengku Buwono VIII dan medali yang diberikan Ratu Juliana kepada Sri Sultan Hamengku Buwono IX. Agenda berikutnya adalah ramah tamah bersama Sultan dan keluarga di Gedong Jene. "Tujuan kunjungan ini adalah silaturahmi sekaligus nostalgia karena dulu waktu masih menjadi Putra Mahkota, Raja Willem-Alexander sudah pernah ke sini," ujar Sultan. Kegiatan diakhiri dengan santap siang bersama di Bangsal Manis setelah menyaksikan pementasan Beksan Lawung Jajar persembahan KHP Kridhomardowo di Tratag Bangsal Kencana. Rombongan meninggalkan keraton pukul 13.00 dan melanjutkan perjalanan ke Kampung Cyber, UGM, dan Candi Prambanan. - King Willem-Alexander and Queen Maxima of the Netherlands paid a visit to the Palace of Yogyakarta on Wednesday (11/03) at 10am. The pair and entourages were firstly greeted by the Princesses and Princes of Yogyakarta at the Regol Kamandungan Lor, and then met Sri Sultan Hamengku Buwono X and GKR Hemas at the Regol Danapratapa. There was an exhibition of Yogyakarta royal collections prepared for this visit. One of them is the sword given by Queen Wilhelmina to Sri Sultan Hamengku Buwono VIII and the medal given by Queen Juliana to Sri Sultan Hamengku Buwono IX. The next agenda is a courtesy with The Sultan and family in the Gedong Jene. “The purpose of this visit is a courtesy and also a rendezvous for the King Willem-Alexander, as he has been here when he was a Crown Prince back then,” said the Sultan. The visit was concluded with a luncheon in the Bangsal Manis after the dance performance of Lawung Jajar presented by KHP Kridhomardowo at the Tratag Bangsal Kencana. All guests left the palace at 1pm and continued the agenda to Kampung Cyber, UGM, and Prambanan Temple. _____ Photo, Video: Tepas Tandha Yekti
A post shared by Kraton Jogja (@kratonjogja) on Mar 11, 2020 at 7:34pm PDT
Selain itu Sultan juga bercerita jika Raja dan Ratu Belanda banyak berdialog dengan putri sulungnya, GKR Mangkubumi.
Baca Juga: Kini Menyandang Gelar Gusti Kanjeng Ratu Keraton Yogyakarta, GKR Hemas Blak-blakan Soal Perjalanan Hidupnya, Hobi Berkelahi hingga Pernah 'Dibuang' dari Rumah
"Tahun lalu membuka museum naskah indonesia di Leiden. Kan anak-anak kan diundang datang ke sana. Mereka sudah kenal," ujarnya. (*)
PROMOTED CONTENT
Video Pilihan
Komentar