Legislator tersebut mengatakan bahwa jumlah orang yang meninggal dunia akibat virus corona saat itu telah mencapai 50 orang.
Padahal, pemerintah baru mengklaim 12 orang yang meninggal karena Covid-19 pada waktu itu.
Merespons tuduhan tersebut, Wakil Menteri Kesehatan Iraj Harirchi mengadakan konferensi pers untuk membantah pernyataan legislator itu.
Namun, keesokan harinya, Harirchi justru dikonfirmasi positif terinfeksi virus corona Covid-19.
Sejumlah pejabat negara di Iran lainnya juga dikonfirmasi terinfeksi, diantaranya adalah Wakil Presiden Iran untuk urusan perempuan dan keluarga, penasihat untuk pemimpin tertinggi Iran, hingga sejumlah anggota parlemen Iran.
Menurut Amir Afkhami, salah seorang penulis tentang pengalaman Iran dalam menghadapi wabah kolera, pembangunan makam massal baru ini semakin menambah kecurigaan terkait jumlah kasus sebenarnya.
Afkhami, yang juga merupakan Profesor di George Washington University, mengatakan bahwa penutupan mitra dagang antara Iran dan China.
Serta, ketakutan pemerintah akan gangguan terhadap kemitraan ini, menjadi faktor yang berpengaruh dalam penanganan awal terkait virus corona di Iran.
Selain itu, kondisi tersebut juga mempengaruhi penyebaran virus corona Covid-19 di Iran.
Hingga kini (13/3/2020), infeksi virus corona Covid-19 yang dilaporkan telah mencapai 10.075 kasus dengan 429 kematian.