Ia bahkan heran dengan informasi yang diungkap pihak rumah sakit.
"Makanya kenapa kok dimunculkan lagi, apakah biar heboh? Dia tidak kabur. Dia ini single parent, ya (saat itu) mengurus anaknya dulu, lah," kata Yuri.
Kata Yuri, pasien sebagai orang tua tinggal hanya pergi untuk melakukan urusannya di luar. Karena toh ketika itu ia belum dikonfirmasi sebagai pasien positif.
"Waktu itu menunggu hasil belum ada. Jadi urus keluarga dulu. Keesokannya, hasil laboratorium sudah ada. Jadi didatangi lagi (untuk dievakuasi)," ucap Yurianto.
Peristiwa kaburnya salah seorang pasien RSUP Persahabatan sontak membuat publik khawatir.
Publik menganggap, meski masih dianggap suspect sekalipun, harusnya pasien tersebut tetap berada dalam ruang isolasi.
Karena jika hasilnya positif, maka interaksi pasien kabur itu dengan orang lain dapat menjadi bahaya yang lebih besar
Usai kejadian tersebut, Dinas Kesehatan Jakarta Timur segera melakukan penelusuran riwayat interaksi pasien itu. (*)
Artikel ini telah tayang di sosok.id dengan judul "Kabur dari Ruang Isolasi dan Resahkan Masyarakat, Pasien Positif Covid-19 di RSUP Persahabatan Merasa Tak Miliki Gejala Virus Corona"
Komentar