Database Uni Eropa mencatat, hampir 80 kasus disinformasi tentang virus corona yang berhasil mereka himpun sejak 22 Januari.
Uni Eropa juga menemukan upaya Rusia untuk memperkuat tuduhan Iran secara online, dikutip tanpa bukti, bahwa virus corona adalah senjata biologis AS.
Sebagian besar ilmuwan percaya penyakit ini berasal dari kelelawar di Tiongkok sebelum menular ke manusia.
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan tuduhan Uni Eropa tidak berdasar karena tidak adanya dokumen spesifik UE atau tautan ke outlet media Rusia tertentu.
"Kami berbicara lagi tentang beberapa tuduhan tidak berdasar yang dalam situasi saat ini mungkin merupakan hasil dari obsesi anti-Rusia," kata Peskov.
Dokumen Uni Eropa mengutip contoh-contoh dari Lithuania ke Ukraina, termasuk klaim palsu bahwa seorang tentara AS yang dikerahkan ke Lithuania terinfeksi dan dirawat di rumah sakit.
Dikatakan bahwa di media sosial, media RT Spanyol yang didanai Rusia dan berbahasa Spanyol, merupakan sumber berita paling populer ke 12 tentang virus corona antara Januari hingga pertengahan Maret, berdasarkan pada jumlah berita yang dibagikan di media sosial.
Komisi Eropa mengatakan, pihaknya telah melakukan kontak dengan Google, Facebook, Twitter dan Microsoft.
Seorang juru bicara UE menuduh Moskow "bermain-main dengan nyawa orang" dan mengimbau warga Uni Eropa untuk "sangat berhati-hati" dan hanya menggunakan sumber berita yang mereka percayai.(*)