Kendati telah mewanti para guru untuk senantiasa mengawasi para muridnya, Kadis Boy akan lebih menekankan kembali kepada para guru dan meningkatkan kinerja terkait pengawasan ini.
“(Pengawasan) ini untuk ke depannya akan lebih ditingkatkan lagi, tapi memang selama ini sudah. Kami juga memahami bahwa seperti yang telah dijelaskan tadi, jangkauannya kan dari setengah 8 sampai pukul 4 sore, setelah itu kan sudah ke lingkungan masyarakat dan orangtua,” kata dia.
Oleh karena itu, pihaknya mengimbau juga kepada orangtua yang anak-anaknya kerap mengikuti aksi balapan liar, agar dapat bersama-sama membina anak-anak supaya ke depannya lebih terarah.
“Manfaatkan situasi sekarang ini untuk belajar di rumah dan jangan keluar rumah. Kita semua sedang prihatin, pemerintah dan masyarakat sedang berusaha untuk menghindari penyebaran virus, jadi jangan justru melakukan hal seperti itu (trek-trekan),” pesannya.
Selain itu, Kadis Boy juga menambahkan tidak hanya jangan melakukan trek-trekan, tetapi juga sebisa mungkin tidak ke tempat keramaian seperti mall, pertokoan atau tempat wisata lain agar terhindar dari pandemi Covid-19 ini.(*)
Artikel ini telah tayang di Tribun-bali.com dengan judul "Kadisdikpora Provinsi Bali Sayangkan 33 Anak di Denpasar Balap Liar Ditengah Kekhawatiran Covid-19"