Gridhot.ID - Wabah virus Corona di Indonesia sudah ditetapkan sebagai bencana nasional.
Tingkat kematian yang muncul selama wabah juga dilaporkan sangat tinggi.
Akibatnya, pemerintah berusaha mencari tindakan yang tepat untuk menghentikan wabah ini.
Begitu juga di Indonesia, jumlah pasien positif Covid-19 setiap hari kian meningkat tajam.
Meski demikian, pemerintah tak gentar melakukan sederet upaya untuk mencegah penyebaran Covid-19 kian meluas.
Salah satunya yaitu langkah pemerintah Indonesia yang memutuskan membeli obat Covid-19.
Baca Juga: BREAKING NEWS: Pesawat TNI AU Ditembak Saat Melintas di Pegunungan Bintang Papua
Obat yang dibeli untuk menangani Covid-19 dikabarkan adalah jenis Avigan dan Klorokuin.
Seperti dikabarkan sebelumnya, di Indonesia sempat beredar pesan berantai kalau obat malaria atau Klorokuin bisa dipakai untuk menyembuhkan pasien Covid-19.
Dikatakan oleh oknum penyebar kabar tersebut mengatakan kalau pengobatan dengan Klorokuin membutuhkan waktu delapan hari.
Menanggapi ketidakpastian tersebut Kominfo menggolongkan rumor yang beredar adalah disinformasi atau hoaks.
Namun, Kominfo kemudian mencabut stempel hoaks atau disinformasi di laman resmi mereka.
Dilansir dari Kompas.com dari laman resmi Kominfo, obat tersebut telah teruji klinis terhadap 100 pasien di 10 rumah sakit di China.
Klorokuin merupakan obat malaria yang dianggap efektif digunakan untuk pengobatan pasien terinfeksi corona.
Pencabutan tersebut juga didasarkan dengan pernyataan Jokowi.
Dikabarkan, obat Avigan telah didatangkan sebanyak 5.000 butir. Sedangkan, obat Klorokuin sudah siap sebanyak 3 juta butir.
"Ya yang pertama mengenai antivirus, sampai sekarang belum ditemukan," ujar Joko Widodo dikutip dari kanal YouTube 'Sekretariat Presiden' (20/3/2020).
"Dan yang sampaikan ini tadi adalah obat. Obat ini sudah dicoba oleh satu, dua, tiga negara dan memberikan kesembuhan.
"Yaitu Avigan kita telah mendatangkan 5000 akan kita coba dan dalam pemesanan 2 juta.
"Kemudian yang kedua Klorokuin ini kita telah siap 3 juta," tukas Joko Widodo.
"Kecepatan ini yang ingin saya sampaikan bahwa kita ini tidak diem tapi mencari hal-hal informasi apa yang bisa kita agar dapat menyelesaikan Covid-19 ini," sambungnya.
Obat ini di tanah air dikenal sebagai obat kina.
Pohonnya sejak zaman belanda telah dibudidayakan di kota Bandung.
Kulit pohon kina ini diambil untuk dijadikan ekstrak obat.
Bahkan, dulu 80 ekspor kina dunia berasal dari Bandung.
Artikel ini telah tayang di Gridhits dengan judul Sempat Dianggap Hoaks, Kini Indonesia Pesan Jutaan Obat Herbal ini untuk Sembuhkan Covid-19.
(*)