"Yang kami butuhkan sekarang itu, rangkulan tangan wujud empati kalian semua. Kami tu udah kenyang dinasihati," ujarnya.
Ginanjar juga mengatakan bahwa mereka bukannya tidak taat pada peraturan pemerintah yang menghimbau untuk melakukan social distance.
"Kami bukan warga yang tidak taat peraturan, kami taat. Kami tahu sakit, kami ke rumah sakit. Kami tahu disuruh istirahat di rumah, kami istirahat di rumah," imbuh pria tersebut.
Namun, ia mengatakan bahwa ia membutuhkan empati yang berwujud, seperti halnya perempuan yang telah memberinya makanan sebelumnya.
"Kami butuh wujud dari empati kalian, yaitu berwujud," tambahnya.
"Kami mau kok istirahat di rumah, kami ini bukan orang-orang bandel. Kami mau, benar. Kami gak cuma berpacu kepada pemerintah," timpalnya.
Ia juga menyinggung sejumlah influencer yang memiliki banyak pengikut.
"Helo kemana kalian yang suka posting-posting, yang jumlah subscribenya banyak, yang jumlah followersnya banyak, yang berpenghasilan banyak, helo," ujarnya menyinggung para influencer.
"Sekarang ini butuh influence. Butuh trend setter. Kalau ada yang nyontohin bagus, pasti nanti banyak. Gak usah pikirin riya, karena malaikat ga bakal mengurangi pahala," imbuhnya.