Dalam proses screening ini pula, nantinya dokter bisa memutuskan apakah pasien masuk pasien dalam pengawasan (PDP) atau orang dalam pemantauan (ODP) di mana perlu dilakukan karantina atau alternatif isolasi mandiri di rumah.
"Prosedurnya nanti kita screening dulu. Jika memang hasil screening menunjukan gejala, nanti diarahkan untuk pemeriksaan awal berupa pemeriksaan lab dan radiologi. Dari situ nanti dokter akan memutuskan apakah ada indikasi untuk tindak lanjut selanjutnya," kata Angga.
Jika dokter memutuskan pasien dengan gejala corona itu terindikasi positif, maka akan dilakukan pemeriksaan kedua.
Semua layanan pemeriksaan pasien untuk Covid-19 digratiskan.
RS Dr. Moewardi sendiri jadi satu dari 132 rumah sakit yang ditetapkan jadi RS rujukan pasien Covid-19.
"Baru tes lagi yakni tes lab, foto toraks, dan tes lainnya. Nanti ada prosedur tes yang harus dijalani, tergantung dari tindakan medis yang diputuskan dokter setelah proses screening. Semua tes terkait corona, tidak ada biaya," ungkap Angga.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Harga Alat Tes Corona di Toko Online Mencapai Rp 900.000"
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Nicolaus |
Komentar