Bahkan, sambung Hanif, masyarakat sekitar harusnya merasa beruntung.
Karena, bisa menanyakan langsung informasi mengenai wabah Virus Corona kepada perawat yang bertugas di gugus depan saat menangani pasien.
"Justru sebenarnya masyarakat harus merasa beruntung ada perawat tinggal dekat tempatnya."
"Mereka lebih tahu karakteristik Covid dibandingkan masyarakat awam."
"Mereka bisa jadi tempat bertanya dan konsultasi," papar Hanif.
Saat ini, pihak rumah sakit tengah mengupayakan untuk mencarikan tempat tinggal baru untuk perawat tersebut, setelah tiga hari tidur di RSUP Persahabatan.
Sebelumnya Wartakotalive memberitakan, tenaga kesehatan di RS Persahabatan, yang menjadi rumah sakit rujukan nasional penanganan COVID-19, ada yang mendapat perlakuan tidak menyenangkan.
Ketua Umum Persatuan Perawat Nasional Indonesia Harif Fadhillah menjelaskan, ada perawat dan tenaga kesehatan yang diusir dari indekosnya, karena ditakutkan menularkan virus.
"Sejak tahu RS Persahabatan rujukan nasional COVID-19, walaupun perawat tidak menangani COVID-19."
"Bukan bekerja di ruang isolasinya, mereka diminta tidak kos di situ," ungkapHarif kepada Tribunnews, Selasa (24/3/2020).