Warga di sini cukup mengerti konsekuensinya kalau lock down, semuanya masih butuh bekerja untuk cari rezeki,” jelas Ketua RW 26, Dukuh Panggeran ini.
Dari empat akses masuk utama menuju perkampungan, hanya ada satu yang dibuka.
Untuk memasuki wilayah itu pun setiap orang akan disemprot desinfektan dan diwajibkan untuk mencuci tangan di tempat yang telah disediakan.
Dengan cara itu, Susilo mengklaim pihaknya menjadi lebih mudah untuk memantau orang-orang yang berada di wilayahnya.(*)
Artikel ini telah tayang di Sosok.ID dengan judul "Pemerintah Tak Bertindak, Warga Yogyakarta Ramai-ramai Lakukan Aksi Lockdown Mandiri dengan Tutup Akses Kampung Masing-masing : Ini Bukan Protes Tapi untuk Melindungi Wilayah Kami dari Virus Corona!"