Masyarakat juga diharapkan tetap menjalani segala aktivitas, termasuk keagamaan dari rumah.
"Intinya jangan ikut mendengarkan isu-isu belum jelas, dan ikut menyebarkannya. Tetap ikuti anjuran pemerintah, segala aktivitas termasuk keagamaan dilakukan dari rumah," tegas Putu Suarta.
Ia pun menghimbau kepada umat di Klungkung, jika ada pertanyaan bisa ditanyakan ke PHDI Klungkung atau ke prajuru adat di desa pakraman.
Sementara penglingsir Puri Agung Klungkung, Ida Dalem Semara Putra mengakui jika ada warga yang mendengar suara dari pejenengan Puri Klungkung.
Mereka datang ke Puri dan menyampaikan mendengar pajenengan Puri bersuara, serta menjelaskan pawisik sarana upakara untuk menolak bala.
Ia menegaskan, jika pihak Puri tidak ada mendengar suara pajenengan Puri Agung Klungkung tersebut.
"Kami di Puri tidak ada yang mendengar suara itu, justru orang luar. Tapi bagi yang yakin dan percaya, bisa membuat sarana (ritual) untuk menolak bala tersebut," ungkap Ida.
Sesuai keyakinan, masyarakat diminta memasang daun pandan berduri 3 lembar yang diikat benang tri datu, juga diberi cabai, bawang merah dan pis bolong.
Semua itu dipasang di pintu masuk sebelah kanan.