Namun rupanya larangannya tidak diindahkan.
"Kemarin sore saya dengan Babinkamtibmas sudah larang jangan main bola di lapangan futsal, jangan main bola di lapangan basket. Tapi tadi pagi masih ada yang main di depan," katanya.
Ia pun menjelaskan pada warganya apabila suatu saat situasi di sekitar mulai berubah dengan banyaknya orang yang terdeteksi positif virus corona, hak asasi manusia yang dimiliki akan dicabut.
"Pemerintah akan lakukan tindakan tegas. Satu orang dalam satu rumah kena, satu rumah dikarantina. Tetangga sebelah dicurigai kena, dikarantina," tutur Lurah Vim sembari duduk di atas motornya.
Ia pun menjelaskan bahwa ketika isolasi mandiri mulai dilakukan, semua anggota keluarga akan sendiri-sendiri.
"Setelah itu apa? Bapak tidur sendiri, mama tidur sendiri, anak tidur sendiri," katanya.
Pria berbaju cokelat susu itu pun menjelaskan secara singkat ketika seseorang yang terserang virus corona meninggal.
"Bapak mati pemerintah isi dalam kantong plastik pa buang saja di tanah, tidak ada bilang pemerintah mau berdoa kah, pendeta mau berdoa, trada," ujarnya melalui megaphone yang digunakannya.
Ia pun berpesan kepada warganya agar menganggap remeh virus corona.