"Penumpang yang terdiri dari petugas medis penerbangan, perawat, dokter, tiga awak pesawat, satu pasien dan rekannya ada di pesawat."
Melansir New York Times via Kompas.com, pesawat ini dipakai sebagai ambulans udara oleh Departemen Kesehatan dalam upaya menangani virus corona.
Rincian korban dalam kecelakaan itu yakni seorang pilot, 2 awak kabin, 1 dokter, 1 perawat, 1 tenaga medis pesawat, serta seorang warga negara Amerika Serikat (AS) dan Kanada.
Menurut petugas bandara, landasan penerbangan saat ini tengah ditutup guna penyelidikan.
Baca Juga: 'Kami Siap Bertempur di Garda Depan, Tapi Lindungi Peralatan Tempur Kami, Kalau Tidak Kami Mati'
Pemerintah mengungkapkan, Lembaga Penelitian untuk Pengobatan Tropis, badan Filipina yang berada di garis depan memerangi penyakit ini, menggunakan pesawat yang sama dari perusahaan Filipina bernama Lionair untuk mengangkut pasokan ke para pekerja medis di garis depan di provinsi-provinsi di seluruh negeri.
"Pesawat itu terbakar dan meledak ketika lepas landas di landasan pacu NAIA 24. Apinya sangat besar," kata Richard, merujuk pada landasan pacu di Ninoy Aquino International Airport, dikutip dari Kompas.com.
Pesawat Lionair Filipina, digunakan untuk penerbangan sewaan oleh Departemen Kesehatan.
Melansir ABC, otoritas Filipina saat ini sedang mempertimbangkan grounding carrier.
Adapun maskapai Lionair ini berbeda dengan maskapai Lion Air di Indonesia.