"Iya, betul. Pasien yang dari Majene dinyatakan positif," ungkap Alif yang juga Ketua Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Sulawesi Barat, usai menggelar konferensi pers, Senin (30/3/2020).
Alifmenambahkan bahwa proses penjemputan itu berjalan lancar, sebab keluarga dan warga kampung bersikap kooperatif.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Majene, Rahmat Malik menyebut pasien yang dijemput merupakan temuan pertama orang terinfeksi virus corona di Majene.
Pasientersebut merupakan santri salah satu pondok pesantren di Bogor, Jawa Barat.
Rahmat mengatakan, pasien erusia 14 tahun itu sudah berada dalam pemantauannya saat tiba di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar karena mengalami demam tinggi.
"Tiba di Bandara Sultan Hasanuddin, Rabu (25/3/2020) sore. Saat screening, suhu tubuhnya tinggi di atas 38,5 derajat celsius, ada gejala batuk, flu, dan gatal pada tenggorokan," jelas Rahmat.
Setelah menjalani perawatan selama beberapa hari di Rumah Sakit Universitas Hasanuddin Makassar,pasien itu sempat membaik dan diperbolehkan pulang ke Majene.
Namun demikian, dia ternyata positif covid-19, sehingga Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 langsung bertindak dengan mendatangi rumah pasien untuk memintanya tidak keluar rumah.
"Dia tiba di rumahnya Sabtu (28/3/2020) malam. Kami minta untuk tidak keluar rumah sambil menunggu tim medis dari provinsi menjemputnya," ujarnya.