Gridhot.ID - Semenjak wabah virus corona dinyatakan sebagai bencana, pemerintah terus menginformasikan jumlah pasien yang terjangkit maupun masih terduga.
Diketahui sebelumnya melalui juru bicara pemerintah terkait virus corona, Achmad Yurianto menyebutkan ada 1.414 kasus orang positif Covid-19 di Indonesia, 122 orang meninggal dunia, dan 75 pasien dinyatakan sembuh.
Meski begitu, baru-baru ini Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan hal yang berbeda dari data pemerintah tersebut.
Dalam konferensi pers yang berlangsung di Bakaikota Jakarta pada Senin (30/3/2020), Anes Baswedan menyatakan bahwa ada 283 orang Jakarta meninggal dunia sejak tanggal 6-29 Maret 2020.
Sayangnya, ratusan orang tersebut rupanya dimakamkan menggunakan protokol pemakaman jenazah Covid-19.
Anies menyatakan bahwa Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta mencatat 283 jasad dimakamkan kurang dari 4 jam selepas wafat, dibungkus plastik, menggunakan peti, dan petugas pemakamannya mengenakan alat pelindung diri (APD).
Meski begitu, ratusan jenazah tersebut belum terkonfirmasi apakah positif virus corona (Covid-19).
"Artinya ini adalah mungkin mereka-mereka yang belum sempat dites dan tidak bisa disebut positif atau sudah dites belum ada hasilnya kemudian wafat," ujarnya dalam kanal YouTube Kompas TV.
Sambil memaparkan data statistik jumlah warga Jakarta yang meninggal tersebut, suara Anies pun mendadak bergetar.