Wali Kota Prabumulih dua periode itu menjelaskan dirinya sendiri akan standby bekerja dan melayani serta menyelamatkan warga kota Prabumulih jika mengalami masalah.
"Saya sebagai walikota itu sama seperti nahkoda kapal, harus selalu didepan untuk rakyat Prabumulih, saya akan ads terus di pemkot Prabumulih dan tidak mungkin di belakang atau sembunyi. Apapun terjadi saya tetap didepan," bebernya.
Disinggung kenapa pegawai belum diliburkan, Ridho mengaku kalau pegawai diminta tetap bekerja agar pekerjaan tidak stop apalagi ruangan para pegawai telah disekat dan berbeda-beda.
"Untuk pegawai saya minta supaya pekerjaan tidak stop dijalan, kan beda-beda ruangan kepala dinas dan untuk kepala dinas, walikota dan wakil tetap dikantor karena jika ada berita butuh 1x24 jam kita bisa cepat bertindak juga, kita standby di kantor toh ruangan beda-beda," bebernya.
Ditanya mengenai Dinas Luar (DL) apakah dilarang, Ridho Yahya mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan BPK apa kebijakannya apakah dilarang atau tidak.
"Kita akan tanyakan dulu misal DL ke daerah ringan misal bengkulu apakah boleh atau tidak ini masih jadi pertanyaan kita, kita perlu konsultasi juga ke Jakarta dan lainnya diperbolehkan atau tidak," tambahnya.
Kota Prabumulih Zona Merah
Kota Prabumulih diketahui memiliki tiga pasien yang dinyatakan positif terpapar virus corona, yakni nomor pasien 09, pasien 10 (62), dan pasien 11 (60).
Ketiganya diduga tertular virus corona dari pasien pasien 02 yang meninggal pada Senin (23/3/2020) lalu.