Gridhot.ID - Keberadaan para menteri menjadi sorotan ketika virus corona masuk di Indonesia.
Salah satunya adalah Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto.
Prabowo pun tiba-tiba muncul dengan memerintahkan pesawat Hercules menjemput alat medis dari China.
Kini, mantan rival Presiden Jokowi di Pilpres 2019 itu akan mendatangkan jubah perang lawan Corona yang jumlahnya capai ratusan ribu.
Ini terlihat dari postingan ajudan Prabowo Subianto, Rizky Irmansyah pada Rabu (1/4/2020).
Rizky menuliskan Prabowo bersama Kementerian Pertahanan akan terus berkontribusi bersama pemerintah dan pihak-pihak lain agar pandemi virus corona segara berakhir.
Termasuk berdiskusi tentang langkah apa selanjutnya kepada Presiden maupun lintas menteri.
"Langkah-langkah pencegahan juga terus kita lakukan dengan berdiskusi hingga mengambil langkah real ke berbagai pihak, ke Presiden RI, Lintas Menteri, BNPB, dokter, tenaga medis, swasta dan pemerintahan hingga dalam dan luar negeri," ujar Rizky.
"Bukan hanya itu, langkah-langkah inisiatif dari Pak Prabowo beserta jajaran juga terus diambil dan dieksekusi dengan baik," imbuhnya.
Ia mengatakan total 100 ribu alat kesehatan yang terdiri dari APD, masker dan alat pendukung lainnya akan segera tiba di Tanah Air.
Nantinya, alat kesehatan itu bisa langsung didistribusikan ke rumah sakit, ataupun pihak-pihak lain yang membutuhkan terkait penanganan virus corona.
"Seperti dalam waktu dekat Pak Prabowo akan kembali menjemput dan mendatangkan 100.000 APD, masker, dan alat-alat pendukung kesehatan lainnya untuk didistribusikan ke rumah sakit, dokter, tenaga medis, relawan dan pihak-pihak yang turut serta berjuang dalam peperangan melawan corona," ungkapnya.
Lebih lanjut, Rizky berharap Indonesia mampu melewati kondisi kelam ini.
"Mari kita doakan, agar para Pemimpin kita diberikan kesehatan dan keselamatan selama bertugas."
"Dan yang paling penting adalah semoga Indonesia kita lekas sembuh dan kembali bangkit," pungkasnya.
Jokowi siapkan Rp 405,1 triliun untuk penanganan virus corona
Sebelumnya, Presiden Jokowi telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 405,1 triliun untuk penanganan virus corona.
Anggaran tersebut akan masuk dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2020 yang telah dipertimbangkan dengan matang bersama Kementerian Keuangan.
Hal itu disampaikan Presiden Jokowi dalam Keterangan Pers di Istana Bogor, Selasa (31/3/2020).
Dalam tayangan Youtube Sekretariat Presiden, Jokowi mengungkapkan pandemi corona telah memberikan dampak yang cukup besar bagi Indonesia.
Tidak hanya dari segi kesehatan, melainkan juga pada sektor perekonomian negara.
Maka dari itu, selain untuk menyelamatkan masyarakat, pemerintah juga harus memikirkan laju ekonomi.
"Pandemi covid-19 bukan hanya membawa, tetapi juga membawa implikasi ekonomi yang sangat luas," ujar Jokowi.
"Pemerintah memutuskan total tambahan belanja dan pembiayaan APBN tahun 2020 untuk penanganan covid-19 adalah sebesar Rp 405,1 triliun," jelasnya.
Jumlah tersebut, dikatakan Jokowi terbagi dalam berbagai jenis alokasi anggaran.
Jumlah tertinggi yaitu untuk pembiayaan program pemulihan ekonomi nasional, yakni sebesar Rp 150 triliun.
Kemudian untuk bidang kesehatan sebesar Rp 75 triliun, yang meliputi pembelian alat-alat kesehatan, dan pemberian insentif ataupun santunan kematian untuk tenaga medis.
Sebesar Rp 110 triliun untuk perlindungan sosial, berupa bantuan sembako bagi masyarakat yang terdampak Covid-19 ataupun untuk mencover para pekerja yang kehilangan pekerjaannya.
Termasuk juga memberikan subsidi layanan listrik negara, serta dipakai untuk kartu prakerja.
Pemerintah menggeratiskan biaya listrik bagi pengguna listrik 450 KVA dan memberikan potongan 50 persen untuk pengguna listrik 900 KVA.
Dan sisanya Rp 70,1 triliun untuk insentif perpajakan dan stimulus kredit usaha rakyat dalam rangka untuk tetap menjaga laju perekonomian negara di tengah virus corona.
"Total anggaran tersebut akan dialokasikan Rp75 trilian untuk belaja bidang kesehatan, Rp110 triliun untuk perlindungan sosial, Rp70,1 triliun untuk insentif perpajakan dan stimulus kredit usaha rakyat, dan Rp150 triliun untuk pembiayaan program pemulihan ekonomi nasional."
"Termasuk rekontruksi kredit dan penjaminan dan pembiayaan dunia usaha, khususnya usaha mikro, usaha kecil dan menegah," jelasnya.
"Anggaran bidang kesehatan akan diprioritaskan untuk perlindungan tenaga kesehatan.
"Terutama pembelian APD, pemberlian alat-alat kesehatan, seperti test kid, reagen, ventilator dll."
"Dan juga untuk upgrade rumah sakit rujukan, termasuk wisma atlet, serta untuk insentif dokter, perawat dan tenaga rumah sakit."
"Juga untuk santunan kematian tenaga medis, serta penanganan permasalah tenaga kesehatan lainnya."
"Kemudian anggaran perlindungan sosial akan diprioritaskan untuk keluarga penerima manfaat PKH yang naik dari 9,2 juta keluarga menjadi 10 juta."
"Juga akan dipakai untuk kartu sembako, yang dinaikan dari 15,2 juta orang menjadi 20 juta penerima."
"Anggaran perlindungan sosial juga akan dipakai untuk kartu prakerja yang dinaikan anggarannya dari 10 triliun menjadi 20 triliun."
"Untuk bisa mengcover sekitar 5,6 juta orang yang terkena PHK, pekerja informal, pelaku usaha mikro dan kecil."
"Juga akan dipakai untuk pembebasan biaya listrik 3 bulan untuk 2.4 juta pelanggan listrik 450 KVA dan diskon 50 persen untuk 7 juta pelanggan 900 KVA."
"Termasuk didalamnya dukungan logistik, sembako dan kebutuhan pokok yaitu 25 triliun."
"Untuk stimulus ekonomi bagi UMKM dan pelaku usaha akan diprioritaskan untuk penggeratisan PPH 21 untuk para pekerja sektor industri pengolahan penghasil maksimal 200 juta," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul: "Prabowo Diam-diam Kerja di Belakang Layar Lawan Covid-19, Sudah Siap Datangkan 100 Ribu Alat Medis."
(*)
Source | : | Tribun Timur |
Penulis | : | None |
Editor | : | Candra Mega Sari |
Komentar