Sebab, pemerintah tidak berbicara dalam satu suara.
Peneliti dari Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Iwan Ariawan menggambarkan yang dilakukan Jokowi sebagai "penanganan menengah".
Dari hasil analisisnya, Iwan menggambarkan jumlah pasien meninggal minimal 48 ribu warga.
Namun dalam kasus terburuk tanpa batasan pergerakan, pasien yang meninggal bisa capai 240 ribu warga.
"Kami harap tidak akan tercapai jumlah kematian sebanyak itu," ujarnya.
"Pemerintah perlu lakukan lebih banyak langkah lagi, lebih intensif!"
Ilmuwan lain juga katakan, kebijakan Jokowi juga tidak akan menghalangi orang-orang untuk menyebarkan virus tersebut ke daerah-daerah lain.
MUI juga mengatakan pada Jumat jika mudik telah diharamkan karena dapat menyebarkan virus berbahaya.
Komentar