Gridhot.ID - Petugas medis menjadi garda depan melawan virus corona yang kini merebak di Indonesia.
Hal itu menjadi sebuah ironi saat alat-alat atau perlengkapan yang menunjang keselamatan petugas medis langka seperti beberapa waktu yang lalu.
Hingga membuat petugas medis harus menggunakan peralatan yang ada untuk dijadikan perlengkapannya dalam menangani pasien virus corona.
Oleh keadaan tersebut membuat petugas medis menjadi rentan terinfeksi covid-19.
Ditambah lagi dengan kondisi badan yang memungkinkan menurun lantaran bekerja hampir 12 jam tangani pasien corona membuat petugas medis tambah rentan terjangkit corona.
Risiko tinggi yang dihadapi oleh tenaga medis itulah yang menjadi alasan akademisi Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya memunculkan ide brilian.
Mereka berinovasi dengan cara menciptakan robot yang dapat membantu meminimalisir resiko petugas medis tertular virus corona.
Sedianya robot tersebut dimaksudkan untuk bisa melayani kebutuhan pasien yang diisolasi di rumah sakit.
Melansir dari Kompas.com, salah satu tim dosen peneliti Muhtadin, ST., MT., mengungkapkan bahwa sampai saat ini sudah ada puluhan tenaga medis di Indonesia yang terjangkit virus corona dari pasien.
Bahkan beberapa lainnya meninggal dunia lantaran hal tersebut.
ITS pun berinisiatif untuk mengembangkan teknologi robot, dengan berkerjasama bareng beberapa instansi lain seperti Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA).
Kerjasama itu untuk mengembangkan robot pelayan pasien Covid-19.
“ITS sendiri sudah dikenal dengan kemampuannya untuk mengembangkan teknologi robot, jadi kita bekerja sama dengan Unair untuk mengembangkan teknologi ini,” tutur dosen Teknik Komputer dalam keterangan di laman resmi ITS, Rabu (1/4/2020).
Rencananya robot tersebut akan dioperasikan oleh tenaga medis secara jarak jauh untuk menggantikan beberapa tugas tenaga medis.
Misalnya seperti mengantar makanan, pakaian, serta peralatan lain yang dibutuhkan oleh pasien.
“Selain itu, bisa juga digunakan untuk mengecek kondisi visual menggunakan kamera yang dipasang di robot, dan juga untuk berkomunikasi dengan pasien menggunakan fitur audio yang ada,” papar Muhtadin.
Sampai saat ini sudah ada satu robot yang sudah masuk tahap uji coba.
Sedang beberapa robot lainnya masih dalam proses pembuatan mekanik dan elektroniknya.
Apabila robot-robot tersebut sukses dibuat dan membantu menekan angkat tertularnya tenaga medis dari virus corona, ITS akan mengembangkan robot yang tak perlu menggunakan operator.
“Setelah kebutuhan yang mendesak ini terpenuhi, akan dibuat robot yang bisa otomatis melayani pasien,” tandasnya.
Hanya saja, kurangnya dukungan finansial serta tutupnya toko-toko mekanik dan elektronik akibat dari physical dan social distancing, menyebabkan pembuatan robot ini penuh tantangan.
“Mahasiswa yang pulang ke kampung, dan tidak berani ke kampus karena adanya lockdown ITS juga membuat kami kekurangan sumber daya manusia,” sambungnya.
Dari ITS sendiri, dosen dari berbagai departemen bekerja sama untuk mengembangkan robot ini. Beberapa di antaranya dari Departemen Teknik Elektro, Departemen Teknik Komputer, dan Departemen Desain Komunikasi Visual.
Setali tiga uang, ternyata di Italia pun telah menerapkan hal yang serupa setelah kasus corona di negara tersebut melonjak drastis.
Mengutip dari Reuters, di Rumah Sakit Circolo, Varese, sudah ada enam unit robot yang tampak seperti manusia dan berjalan di atas roda.
Beberapa berwarna putih dan memiliki layar serta berbagai sensor layaknya tugas kepala manusia.
Robot lainnya lebih sederhana dan terlihat seperti sapu hitam di atas roda.
Salah satunya bernama Tommy, yang bertugas membantu dokter menangani pasien Covid-19.
"Ini seperti memiliki perawat lain tanpa masalah dengan infeksi," kata direktur unit perawatan intensif Rumah Sakit Circolo, Francesco Dentali, dikutip dari Reuters.
Robot seukuran anak dengan mata besar yang berkedip ini ditempatkan di kamar rawat inap, dan ditinggalkan di samping tempat tidur pasien.
Dengan begitu dokter bisa menjaga pasien lain yang dalam kondisi lebih serius. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengenal Robot Pelayan Pasien Corona yang Segera Diluncurkan, Bisa Dikontrol dari Ponsel dan Berkomunikasi"