Foto-foto memperlihatkan bagaimana ketiga lelaki dan dua remaja itu terkunci di dalam sangkar besi yang berkarat.
Melansir Metro, Selasa (31/3/2020), kejadian itu terjadi di kota, yang berjarak sekitar 55 mil di selatan ibukota, Manila.
Seorang pejabat terlihat berpose untuk foto sebelum sebuah mobil menyeret para pelanggar jam malam di kandang mereka.
Penduduk yang marah mengecam para pejabat, sementara sebuah kelompok hak asasi manusia menyerukan penyelidikan atas gambar-gambar yang mengganggu itu.
Phil Robertson, dari Human Rights Watch, mengatakan: "Polisi dan pejabat setempat harus menghormati hak-hak orang-orang yang mereka tangkap karena melanggar jam malam dan peraturan kesehatan masyarakat lainnya, yang dapat dilakukan sambil tetap membiarkan pemerintah Filipina mengambil langkah-langkah yang tepat untuk memerangi Covid- 19.
"Setiap penganiayaan harus segera diselidiki, dan pihak berwenang yang bertanggung jawab harus bertanggung jawab," Walikota Santa Cruz Edgar San Luis mengatakan dia telah mengirim memo kepada bos dewan distrik memintanya untuk menjelaskan.
Selama lockdown, warga tidak dapat melakukan perjalanan antar kota atau provinsi tanpa identitas yang menunjukkan mereka tinggal atau bekerja di sana.(*)
Artikel ini telah tayang di Intisari-Online.com dengan judul "Sebelum Ada Perintah Tembak Mati Perusuh Saat Lockdown di Filipina, Secara Tak Manusiawi 5 Orang Dimasukkan dalam Kandang Anjing Karena Langgar Jam Malam"
Komentar